Suara.com - Militer Amerika Serikat baru-baru ini meluncurkan sebuah mesin pencari online anyar, yang diklaim punya kemampuan lebih hebat dari mesin pencari populer, Google. Memex, nama mesin pencari itu, dikembagkan oleh Badan Riset Pertahanan Militer AS (DARPA) dan diperkenalkan pada 9 Februari lalu.
Memex diciptakan untuk menelisik ke apa yang disebut sebagai "Dark Web", ruang gelap di dalam internet, yang tidak dijangkau oleh mesin pencari biasa seperti Google, Bing, atau Yahoo.
Sebagai informasi saja, mesin pencari seperti Google hanya mendeteksi dan menyusun sekitar 10 persen dari total informasi di dalam internet. Itulah yang disebut sebagai "surface Web" atau "web di permukaan". Sisanya belum terdeteksi dan banyak menyembunyikan aktivitas kriminal.
Menurut DARPA, Memex adalah alat yang lebih cocok digunakan oleh badan pemerintah, penegak hukum, dan badan intelijen karena mesin online ini bisa menyajikan informasi yang tersembunyi di lapisan-lapisan dalam web.
"Memex ingin mengembangkan teknologi mesin pencarian generasi baru dan merevolusi cara penyajian serta pengorganisasian hasil pencarian," tulis DARPA dalam siaran persnya.
"Kami juga bertujuan menghasilkan hasil pencarian yang lebih berguna... meningkatkan kemampuan militer, pemerintah, dan perusahaan komersial untuk menemukan serta menyusun informasi-informasi yang penting bagi publik di internet," jelas DARPA lebih lanjut.
DARPA mengakui Memex utamanya dikembangkan untuk memerangi perdagangan manusia dan perbudakan, yang menurut militer AS sangat bergantung pada forum-forum online, situs pencari kerja, dan layanan internet lainnya yang tidak terdeteksi di permukaan.
Tetapi menurut para ilmuwan, Memex juga bisa dimanfaatkan oleh dunia bisnis. Misalnya para analis saham bisa mencari informasi soal surat-surat berharga yang tak terdeteksi oleh Google.
"Teknologi ini juga bisa digunakan untuk membongkar aktivitas kriminal lain dan penipuan dalam dunia bisnis," kata Emily Kennedy, CEO Marinus Analytics, yang juga terlibat dalam pengembangan Memex.
Adapun Memex sudah dipakai oleh pihak berwenang AS selama enam bulan terakhir. (Computer World/Tech Times)
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Di Balik Penjaga Gerbang Digital: Peran AI Detector Dalam Membangun Kepercayaan Daring
-
25 Tahun Teknologi Plasmacluster Sharp dari Laboratorium Osaka ke Rumah Jutaan Keluarga
-
5 Pilihan Smartwatch yang Cocok untuk Wanita Tangan Kecil, Mulai Rp100 Ribuan
-
BMKG Minta Waspada Cuaca Ekstrem: Potensi Gelombang Tinggi dan Siklon Tropis
-
Jelang Perilisan, POCO F8 Pro dan Ultra Muncul di Geekbench
-
Restrukturisasi Perusahaan, Pengembang Game Tomb Raider PHK Puluhan Karyawan
-
Susi Pudjiastuti Minta Wamenag Laporkan Gus Elham ke Polisi, Netizen Setuju
-
Anti Bingung, Ini Tips Membuka Presentasi PPT di PC dan Mac dengan Cepat
-
Vivo X500 Diprediksi Bawa Baterai Jumbo, Kapasitas hingga 7.000 mAh
-
Trailer Beredar, Red Dead Redemption Bakal Tersedia di iOS, Android, dan Switch 2