Suara.com - Pada satu hari di bulan April lalu, sebuah pesawat nirawak kecil terbang di atas sebuah pusat penangkaran simpanse di Kebun Binatang Royal Burger, Arnhem, Belanda.
Awalnya drone itu beberapa kali terbang melintas dengan aman di atas penangkaran itu, mencoba mencari sudut terbaik untuk merekam aktivitas primata di dalamnya. Tak lama berselang, drone itu mulai mendekati para simpanse, termasuk Tushi, seekor simpanse betina yang sedang duduk di atas sebuah cabang pohon.
Tushi, yang lahir pada 1992 itu, uniknya tak tinggal diam. Menggunakan sebatang ranting pohon, ia memukul drone itu. Setelah tiga kali berusaha, ia akhirnya berhasil menjatuhkan drone itu.
Tak berhenti di situ, ia kemudian turun menghampiri drone tersebut dan mulai memeriksanya. Semua perilaku Tushi terekam oleh kamera drone yang masih menyala.
Lima bulan kemudian, para ilmuwan meneliti rekaman itu dan pengakuan sejumlah saksi dari peristiwa itu. Hasil analisis itu diterbitkan dalam jurnal Primates.
"Rangkaian peristiwa itu bisa diterjemahkan sebagai berikut: bahwa penggunaan ranting itu sudah direncanakan, bahwa penyerangan atau upaya mencari tahu drone itu disengaja," tulis pakar primata Jan van Hooff dan Bas Lukkenaar, dua peneliti yang menulis artikel di jurnal itu.
Kesimpulan itu diambil, jelas kedua peneliti, karena dua faktor. Pertama karena simpanse betina itu memutuskan untuk menggunakan ranting kayu dan karena ia sengaja mengambil posisi di tempat memudahkannya untuk menjangkau drone itu.
Selain itu, para ilmuwan yakin Tushi sengaja menjatuhkan drone tersebut - bukan sebuah tindakan refleks - karena melihat ekspresi wajah sang simpanse. Ia lebih terlihat ingin tahu ketimbang ketakutan.
Insiden ini sesuai dengan riset-riset sebelumnya yang menunjukkan bahwa simpanse punya kemampuan merencanakan penggunaan alat bantu.
Dalam penelitian itu Van Hooff dan timnya menemukan 13 tipe alat yang digunakan oleh simpanse di dalam koloni kebun binatang Royal Burger. Pada kasus ini, Tushi tampaknya sengaja memilih alat yang ukuran, bentuk, dan bobotnya sesuai dengan tujuannya untuk menjangkau drone.(Newsweek)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
56 Kode Redeem FF 13 Desember 2025: Klaim Skin Winterland dan Update Lelang Sultan Global
-
Xiaomi Diduga Kuat Membatalkan Peluncuran Poco X8 dan Poco F8 Reguler, Kok Bisa?
-
20 Kode Redeem FC Mobile 13 Desember 2025: Bocoran Komentator Indonesia Valentino Jebret di Game
-
Monitor Gaming WOLED 27 Inci Terbaru: Desain Nyaris Tanpa Bezel dan 280Hz
-
Oppo Sulap Flagship Store Ini Jadi "Third Living Space" Futuristik Lengkap dengan Robot AI!
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
5 Subwoofer Neumann KH Terbaru Hadir dengan Teknologi DSP dan Dukungan AoIP Modern
-
Spin-off InfraNexia Resmi Disetujui, Telkom Percepat Transformasi Infrastruktur Digital Nasional
-
Google Menyiapkan Disco, Peramban Eksperimental Berbasis AI untuk Ciptakan Aplikasi Web Instan
-
4 Rekomendasi Smartwatch Advan Rp 100 Ribuan, Sudah Tahan Air dan Ada Fitur Ibadah