Suara.com - Mars akan menjadi planet kelima dalam tata surya kita yang memiliki cincin, demikian kata para astronom seperti dilansir The Guardian, awal pekan ini.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Phobos, satu dari dua bulan Mars, perlahan-lahan jatuh karena ditarik oleh gaya tidal planet induknya. Phobos diperkirakan akan hancur berkeping-keping ketika gaya itu terlalu kuat.
Baca juga: Studi: Bulan Mars Akan Terbelah
Nah, pecahan Phobos inilah yang pada akhirnya akan berubah menjadi butiran batuan dan debu antariksa yang membentuk cincin Mars. Dengan demikian, Mars akan bergabung dengan Saturnus, Yupiter, Uranus, dan Neptunus - empat planet dalam tata surya kita yang diketahui memiliki cincin.
Tetapi, dibanding empat planet lainnya, Mars adalah planet yang terbuat dari batuan. Sehingga ia akan menjadi planet berbatu pertama dalam tata surya kita yang memiliki cincin. Adapun Saturnus, Yupiter, Uranus, dan Neptunus terdiri dari gas.
Phobos adalah bulan terbesar dan yang posisinya paling dekat dengan Mars. Bulan yang mengorbit 6000 kilometer di atas permukaan Mars itu turun 2 meter setiap 100 tahun, karena ditarik oleh gaya gravitas planet merah yang menjadi induknya.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa Phobos akan pecah dalam 30 sampai 50 juta tahun mendatang. Estimasi itu diutarakan oleh para ilmuwan setelah mereka meneliti sejumlah parit di permukaan Phobos.
Penelitian yang dipresentasikan di ajang tahunan "Meeting of the Division of Planetary Sciences of the American Astronomical Society" di Maryland, Amerika Serikat menunjukkan bahwa parit-parit itu merupakan tanda awal kerusakan struktural Phobos.
"Menurut kami Phobos sudah mulai jatuh dan tanda awalnya adalah adanya parit-parit ini," kata Terry Hurford, peneliti dari pusat riset antariksa NASA, Goddard Space Flight Center, dalam konferensi yang digelar Selasa (10/11/2015) itu.
Awalnya para peneliti menduga parit-parit di Phobos tercipta akibat benturan yang melahirkan kawah Stickney. Akan tetapi belakangan para ilmuwan menemukan bahwa parit-parit itu tidak berpusat di kawah itu, tetapi dari sebuah titik di dekatnya.
Para ilmuwan lalu mengajukan teori lain, yang mengatakan bahwa parit-parit itu tercipta akibat beberapa benturan dengan material-material yang berasal dari Mars.
Tetapi berdasarkan sebuah model baru yang dikembangkan oleh Hurford dan rekan-rekannya ditemukan bahwa parit-parit itu lebih mirip dengan guratan-guratan yang tercipta akibat tarikan gaya tidal, sebuah tarik-menarik yang dipicu oleh gaya gravitasi Phobos dan Mars sendiri.
Di planet kita, gaya semacam itu juga ada. Bumi dan bulan diketahui juga saling tarik menarik, dan menjadi pemicu gelombang pasang di lautan. Akibat gaya gravitasi ini pula, bentuk Bumi dan Bulan tidak bulat sempurna, tetapi lebih mirip telur.
Penelitian terbaru
Melanjutkan riset Hurford tadi, sejumlah ilmuwan dari Universitas California, Berkeley, AS lalu mengumpulkan data kepadatan Phobos, struktur internal, dan berbagai gaya yang menarik benda langit tersebut.
Benjamin Black dan Tushar Mittal dari Universitas California dalam riset itu menelurkan kesimpulan yang mirip dengan riset Hurford. Mereka mengatakan bahwa, segera setelah hancur, serpihan Phobos akan membentuk cincin yang mengelilingi Mars dalam tempo hanya enam pekan.
"Dengan kata lain, pembentukan cincin ini akan terjadi sangat cepat," tulis keduanya dalam jurnal Natur Geoscience.
Mereka menambahkan, setelah tercipta cincin itu akan bertahan selama sejuta sampai seratus juta tahun.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Mereka Menyebutnya "Robot Terseksi di Dunia"
Di Facebook, Suami Diberi Cuti Melahirkan Empat Bulan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8
-
Makin Mudah, Final Fantasy 7 Remake Hadirkan 'Easy Mode' di Switch 2 serta Konsol