Suara.com - Sebuah riset yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan bahwa semakin maraknya penggunaan aplikasi kencan mobile oleh remaja homoseksual atau gay menjadi salah satu pemicu utama merebaknya wabah HIV di antara remaja Asia.
Dalam laporannya PBB menunjukkan adanya peningkatan jumlah pengidap HIV di antara remaja berusia 10 sampai 19 tahun di Asia Pasifik, kawasan yang memiliki 1,2 miliar remaja di dunia.
Studi yang digelar selama dua tahun itu menunjukkan bahwa aplikasi kencan mobile telah membuka peluang lebih besar untuk hubungan seks bebas di antara remaja Asia.
Wabah HIV meningkat paling cepat di antara kelompok yang berhubungan seks sesama jenis, terutama lelaki. Selain itu, HIV juga ditemukan meningkat pada kelompok pekerja seksual, para pecandu obat terlarang, dan kelompok transgender remaja.
"Kelompok gay remaja secara konsisten mengatakan bahwa mereka kini menggunakan aplikasi kencan mobile untuk bertemu dengan teman kencan yang bisa diajak berhubungan seksual dan mereka kini bisa berhubungan seksual dengan lebih banyak orang. Kita tahu, perilaku seperti ini berisiko meningkatkan penyebaran HIV," kata Wing-Sie Cheng, penasehat bidang HIV/Aids untuk Unicef di Asia Pasifik.
"Karenanya kami yakin bahwa ada hubungan (antara penggunaan aplikasi mobile dan merebaknya HIV) dan bahwa kami perlu menjalin kerja sama dengan penyedia aplikasi mobile untuk berbagi informasi tentang HIV dengan generasi muda," lanjut dia.
Meski jumlah pengidap HIV di dunia turun, tetapi jumlah remaja berusia 10-19 tahun yang terinfeksi HIV di Asia dan Pasifik justru naik hingga lebih dari 220.000 orang, demikian yang ditemukan Unicef, organisasi di bawah PBB yang membidangi masalah kesehatan dunia.
Unicef menduga bahwa jumlah itu lebih tinggi lagi karena banyak remaja pengidap HIV yang tak berani melaporkan atau memeriksakan diri.
Berdasarkan temuan Unicef, di Filpina jumlah pengidap HIv di antara remaja telah naik dua kali lipat dalam empat tahun terakhir. Di Bangkok, Thailand, satu dari tiga remaja lelaki homoseksual berkemungkinan besar mengidap HIV.
Aplikasi Kencan Khusus Gay
Dalam sebuah studi yang digelar tahun lalu ditemukan bahwa lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki, dan menggunakan aplikasi kencan mobile, lebih berisiko tertular penyakit seperti gonorrhoea dan chlamydia.
Menurut Wing-Sie aplikasi-aplikasi ini menciptakan sebuah jejaring bagi para gay, sehingga HIV dan penyakit kelamin lainnya bisa menyebar luas di antara penggunanya.
Dari riset Unicef, kata Wing-Sie, ditemukan bahwa "dengan meningkatnya penggunaan aplikasi ini, peluang dan risiko penyebaran HIV meningkat berkali-kali lipat, karena mempermudah pertemuan dan memperbesar peluang untuk berhubungan seksual antara lelaki."
Beberapa aplikasi yang banyak digunakan dalam kasus ini adalah Grindr (digunakan di 196 negara dengan sejuta pengguna aktif setiap menit), Jack'd, Tinder, Blued, dan Growlr.
Wing-Sie mengatakan mereka kini tengah mendeketai pemilik aplikasi-aplikasi ini untuk bekerja sama, sehingga bisa mengumpulkan data tentang dampak penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut terhadap penyebaran HIV.
Seorang juru bicara Grindr, kepada The Guardian, mengatakan bahwa mereka sudah menetapkan batas usia 18 tahun bagi penggunanya.
"Sebagai platform mobile gay terbesar di dunia, kami menganggap masalah kesehatan seksual sangat serius," kata dia, sambil menambahkan bahwa Grindr mempunyai fitur pesar yang mengajak para penggunanya untuk berani memeriksakan kesehatan seksual mereka di rumah-rumah sakit lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Huawei Pura 80 Pro dan Ultra Masuk Indonesia 17 September, HP Kamera Terbaik di Dunia
-
Google Trends Ungkap Tingginya Pencarian Judol Sebulan Terakhir: Begini Cara Lapor ke Komdigi!
-
POCO C85 Resmi Rilis di Indonesia: Baterai 6000 mAh, Layar 120Hz, Harga Mulai Rp1,5 Jutaan
-
Update Harga iPhone setelah Apple Mengumumkan iPhone 17, Ada yang Turun?
-
Itel A100, HP Rp1 Jutaan Bodi Tangguh Standar Militer
-
4 HP Gaming 1 Jutaan Terbaik September 2025: Anti Ngelag, Cocok untuk Hadiah
-
5 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan Terbaik September 2025, Fitur Menarik!
-
IM3 Gandeng Motorola Moto g86 POWER 5G Hadirkan HP 5G Murah dan Anti-Scam!
-
JBL Sense Lite Terbaru Hadirkan Kualitas Suara Bass Nendang dan Tetap Terhubung dengan Sekitar !
-
5 Pilihan HP Murah Kamera 30 MP ke Atas, Harga Mulai Rp1 Jutaan