Suara.com - Data Kementerian Kesehatan menyebutkan kelompok tertinggi terinfeksi HIV pada usia produktif, dari 25 tahun sampai 49 tahun.
Indonesian Business Coalition on AIDS prihatin dengan kondisi tersebut. IBCA merupakan lembaga yang bertujuan untuk membantu perusahaan di Indonesia menciptakan lingkungan kerja yang cerdas dalam merespon epidemi HIV sehingga perusahaan dapat menghindari dampak dari HIV dan AIDS di dunia kerja, seperti menurunnya produktifitas, kehilangan aset perusahaan yang sangat berharga dan meningkatnya pengeluaran untuk pengobatan karyawan dan keluarganya.
Itu sebabnya, menjelang momentum Hari AIDS Sedunia 1 Desember, Direktur Eksekutif IBCA Ramdani Sirait mengajak masyarakat, khususnya karyawan perusahaan, untuk hidup sehat dan menghindari resiko HIV/AIDS.
"Mereka ini kan tenaga kerja nasional yang diharapkan produktif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," kata Ramdani kepada Suara.com, Rabu (18/11/2015). "Berangkat dari kenyataan itu, program HIV di tempat kerja kita lakukan. Kita menyebutnya program cerdas HIV di tempat kerja."
Mengapa disebut program cerdas HIV di tempat kerja, Ramdani menjelaskan karena ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama, untuk mengedukasi semua orang, terutama di dunia kerja, agar menjauhi resiko terjangkit HIV dengan cara hidup sehat, tidak melakukan hal berisiko seperti melakukan hubungan seks tidak aman, berganti-ganti pasangan, atau membeli jasa seks dengan tidak pakai kondom, kemudian tidak mengonsumsi narkoba dengan jarum suntik secara bergantian.
"Jarum suntik kan bisa jadi media penularan," kata Ramdani.
Kedua, kata Ramdani, jika sudah terlanjur tertular HIV, diupayakan untuk mendapatkan perawatan yang baik agar virus tidak berubah menjadi AIDS.
"Kenapa? kalau dia tetap HIV dan tetap terawat dengan baik, dia bisa tetap produktif," kata Ramdani.
Ketiga, untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap orang yang terkena HIV/AIDS di dunia kerja.
"Agar orang yang kena HIV tidak dipecat. kemudian tidak boleh ada diskriminasi dalam perekrutan karyawan. Kewajiban perusahaan untuk memberikan perawatan dan dukungan yang baik kepada mereka," kata Ramdani.
Ramdani mengatakan HIV merupakan virus yang terkontrol, bukan virus yang mematikan.
"Sebab yang membuat orang meninggal karena HIV itu ada tiga hal, yaitu ketidaktahuan, ketidakpedulian , dan ketidaksetiaan. Jadi saya ingin mengimbau, mengajak kita seluruh elemen untuk lebih mempelajari HIV/AIDS," kata dia.
Ramdani menambahkan lembaganya mendorong seluruh anggota untuk beri berkontribusi mengedukasi masyarakat secara luas.
"Mengingat makin banyak ibu rumah tangga infeksi karena suami. Jumlah kasus pada remaja juga makin banyak," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak