Ilmuwan National Aeronautics and Space Administration (NASA) Nelson Leslie Reginald usai melakukan pemantauan GMT di Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, mengatakan para ilmuwan dan peneliti saat ini mencoba untuk memahami mengapa korona begitu panas, mencapai jutaan derajat kelvin. Padahal, permukaan matahari hanya mencapai 10.000 derajat kelvin.
Hal inilah yang menurut Nelson, masih menjadi misteri.
Persoalannya adalah korona hanya dapat terlihat dari bumi saat gerhana matahari total terjadi. Karena itu, ia mengatakan hanya pada kesempatan ini manusia dapat memperoleh informasi secara langsung, mempelajari, dan memahami cahaya putih yang memancar saat matahari tertutup oleh bulan.
Saat ditanya mengapa NASA hanya tertarik meneliti elektron dari korona, dan apakah elektron menjadi kunci dari tinggi suhu korona yang mencapai jutaan derajat kelvin.
"Kita tidak katakan elektron kunci mengapa itu bisa panas sekali," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa korona terdiri dari berbagai partikel, karena itu untuk memahami secara pasti suhu dari korona maka harus diteliti satu per satu partikel yang ada di dalamnya, dan salah satu partikel yang NASA teliti adalah elektron.
Aliran partikel dalam korona ini senantiasa berubah-ubah berdasarkan suhu dan kecepatannya. Partikel-partikel ini dapat lepas dari gravitasi matahari karena energi kinetik dan suhu tinggi dari korona.
Karena itu, Reginald saat mempresentasikan makalah tentang instrumen yang dibawa NASA ke Maba di America, Jakarta, mengatakan tim Badan Antariksa Amerika Serikat kali ini hanya tertarik untuk mengetahui suhu dan kecepatan aliran elektron pada korona dengan membawa kamera polarisasi baru khusus untuk diujicobakan dalam pemantauan GMT 2016 di Alun-alun Jiko Mobon kota Maba.
Bukan hanya peneliti-peneliti NASA yang tertarik untuk mengungkap misteri suhu korona di Maba. Mahasiswa dari Institut Astronomi Universitas Hawaii Benjamin Boe yang menjadi bagian dari tim peneliti internasional The Solar Wind Sherpas yang selama ini berkeliling dunia untuk mengobservasi dan mengkoleksi data GMT juga datang ke Maba.
Benjamin yang akrab disapa Ben ini juga mencoba memperoleh warna berbeda dari korona dengan empat kamera berbeda untuk kemudian dilihat perbedaan suhunya.
"Kamu bisa melihat korona (saat GMT), jadi kita ambil perbedaan warna cahayanya saat itu, mereka menceritakan hal berbeda," kata Ben yang ditemui di gedung belakang Kantor Bupati Halmahera Timur.
Pada dasarnya korona dengan suhu satu hingga dua juta derajat Kelvin akan tertangkap kamera dengan warna spesifik yang berbeda. Dari sana, ia mengatakan dapat diketahui temperatur tertentu pula.
"Dengan demikian kita harap bisa tahu (partikel) korona ini melakukan, (partikel) korona itu melakukan apa," ujar Ben.
Berita Terkait
-
Viral Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2025 Bikin Bumi Gelap, BMKG Tegaskan Hoaks! Ini Faktanya
-
BMKG: Gerhana Matahari 2025 Hoax! Ini Jadwal Gerhana yang Benar dan Bisa Dilihat di Indonesia
-
Jangan Panik! BMKG Pastikan Tidak Ada Gerhana Matahari Total pada 2 Agustus 2025, Tapi Tahun...
-
Benarkah Gerhana Matahari Terjadi 2 Agustus 2025? Ini Lokasi untuk Melihatnya
-
Benarkah Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2025? Viral di Medsos dan Ketahui Faktanya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
24 Kode Redeem FF Terbaru 10 November 2025: Dapatkan Mythos Fist & SG2 One Punch Man
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 10 November 2025: Klaim Pemain Langka dan Emote Eksklusif
-
Cara Tukar Robux Roblox Jadi Uang Tunai
-
Kronologi 3 Astronot China Terdampar di Luar Angkasa Tanpa Kepastian Balik ke Bumi
-
20 Kode Redeem FC Mobile 9 November 2025, Ungkap Trik Dapatkan 20.000 Gems Gratis
-
28 Kode Redeem FF 9 November 2025, Misi Rahasia Dapatkan Skin Groza FFCS Jangan Terlewat
-
Apple Akhirnya Nyerah, Pilih Bayar Google Rp 16 Triliun per Tahun
-
Honor Siapkan HP 10.000 mAh ala Power Bank Pertama di Dunia
-
Sword of Justice Resmi Rilis ke Indonesia, Game MMORPG Berpadu AI
-
Terobosan Konektivitas: Uji Coba Pertama NR-NTN 5G-Advanced via Satelit LEO OneWeb