Suara.com - Perangkat Virtual Realty (VR) sudah mulai dikenal pasar luas. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaannya, karena jika tidak dipakai sesuai aturan maka perangkat tersebut tidak aman.
VR merupakan hardware rumit dan harus digunakan sesuai fungisnya dan akan berdampak buruk jika sampai digunakan pihak yang tidak bertanggung jawab. Saat menggunakannya, ada beberapa efek samping dan hal yang harus diperhatikan.
Beberapa orang yang menggunakan VR kerap merasa mual dan pusing Tapi kondisi ini dirasa saat awal menggunakan perangkat tersebut. Hal ini dirasakan oleh beberapa orang dan tergantung dari jenis permainannya. Kondisi tersebut biasanya dirasa saat melakukan permainan yang membutuhkan banyak gerak.
Dalam manualnya, disebutkan pengguna VR harus sering istirahat atau tidak bisa digunakan secara terus menerus. Anda juga dapat menyesuaikan fit dari headset, yang tidak selalu mudah, seperti mengencangkan atau melonggarkan tali, ditambah memperbaiki jarak fokus atau bahkan jarak mata.
Beberapa pengembang game secara perlahan mengeluarkan desain permainan yang menekan rasa mual. VR dapat memiliki efek neurologis karena gerakan simulasi yang menakutkan realistis.
"Simulator sickness" adalah kondisi yang diderita dalam simulasi penerbangan, dan "sakit virtual reality" telah ada sejak hadirnya VR.
Selain itu, pengguna VR tidak dapat melihat apa-apa di sekitar Anda, termasuk TV atau anggota keluarga Anda. Motion-sensing sistem VR seperti Oculus Rift, HTC Vive dan PlayStation VR menuntut penggunanya untuk berdiri, merunduk, ayunkan lengan, dan sebentar berjalan, semua itu dilakukan dengan headset di kepala.
HTC Vive memiliki kamera passthrough yang dapat melihat di sekitar Anda, dan sensor yang dapat memberitahu Anda ketika sudah mendekati dinding. Tetapi fitur kamera ini tidak selalu berfungsi. Kondisi ini tentu tidak hanya dapat menyederakan pengguna tapi juga orang di sekitar.
Oculus memperingatkan untuk menjaga Rift di luar jangkauan dari anak-anak dan hewan peliharaan. Selain itu, ada peringatan untuk memindahkan objek atau orang-orang keluar dari ruang Rift.
Dua hal itu setidaknya bisa menggambarkan penggunaan perangkat VR tidak aman, jika Anda tidak memperhatikan benar-benar buku petunjuknya. (Cnet)
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Motorola Signature: Flagship Baru dengan Snapdragon 8 Gen 5 Siap Meluncur?
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 28 Desember: Klaim Diamond, Animation, dan Bundle Natal
-
Infinix Hot 60 Pro vs Tecno Camon 40: Dua Juara HP Murah Versi David GadgetIn
-
33 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Desember: Ada Paket Beku 112-115 dan 10 Ribu Gems
-
Forza Horizon 6 di Jepang: Ada Alasan Khusus, Jadi Game Eksklusif Xbox Awal Peluncuran
-
Tak Perlu Keluar Aplikasi Lagi! Gemini Segera Bisa Multitasking di Android
-
5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
-
LG Siap Unjuk Robot Humanoid untuk Urusan Rumah di CES 2026, Ini Bocorannya
-
Xiaomi 17 Ultra Leica Edition Ludes dalam Hitungan Menit, Diburu Kolektor dan Fotografer
-
Menutup 2025, Apple Pensiunkan 25 Produk Sekaligus: Era Lama Resmi Berakhir