Suara.com - Indonesia LTE Community, organisasi yang fokus pada perkembangan ekosistem 4G LTE di Indonesia, menggelar event perdananya bertajuk Indonesia LTE Conference 2016. Tema yang dibawakan "4G LTE: Unfinished Business".
Acara tersebut untuk mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan yang masih timbul meski layanan 4G LTE sudah dikomersialkan. Selain itu, juga untuk menggali berbagai potensi yang muncul dan bisa diimplementasikan. Sehingga Indonesia bisa lebih kompetitif dengan negara-negara maju lainnya dan menjadi negara yang bersahabat dengan adaptasi teknologi baru.
Dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara menyambut baik inisiatif ini. “Wadah seperti ini diperlukan untuk terus mendukung dan mengawal pertumbuhan 4G LTE di Indonesia. Perkembangan teknologi telekomunikasi khususnya akses data berkecepatan tinggi 4G LTE (Long Term Evolution) yang kini masuk dalam fase komersialisasi memang perlu dijaga dan dikawal. Targetnya, adanya teknologi yang dibangun dengan biaya yang tidak sedikit tersebut betul-betul bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Chief ini.
Sementara itu, Ketua Indonesia LTE Community Iman Aulia mengatakan, forum komunitas ini dibentuk sebagai pembelajaran dari "kegagalan" fase 3G beberapa tahun lalu tidak terulang lagi. Dimana teknologi yang sudah siap, namun industri terkait lainnya dan masyarakat sebagai penikmat dan pengguna teknologi itu tidak bisa memanfaatkan teknologi tersebut sesuai yang diharapkan.
“Dari tahun ke tahun, teknologi berkembang kian pesat. Kini masyarakat Indonesia sudah bisa menikmati layanan internet cepat 4G LTE dari berbagai operator. Hadirnya internet broadband 4G LTE yang terjangkau oleh semua kalangan memicu lahirnya berbagai layanan baru. Terlebih dengan jumlah populasi Indonesia yang sangat besar menjadikan negara ini pasar yang sangat potensial,” kata Iman.
Di sisi lain, implementasi 4G LTE masih menghadapi sejumlah tantangan. Seperti upaya bagi operator untuk tetap menjaga network performance dan user experience dengan tingginya lonjakan data, maraknya layanan over the top (OTT) yang berpotensi menyaingi operator, kejelasan mengenai peraturan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri), regulasi yang adaptif terhadap inovasi teknologi, berbagai macam inovasi disruptif yang muncul di era 4G LTE dan sebagainya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya