Suara.com - Akuisisi Facebook terhadap WhatsApp mulai menimbulkan polemik terkait masalah privasi. Langkah Facebook mengumpulkan data dari layanan pesan WhatsApp menimbulkan ketakutan dari berbagai pengguna layanan.
Terkait hal ini, beberapa kelompok privasi telah memutuskan menghentikan langkah WhatsApp dari berbagi data pengguna dengan Facebook. Electronic Privacy Information Center (EPIC), salah satu kelompok privasi, mengatakan langkah yang dilakukan WhatsApp merupakan pelanggaran dari perintah persetujuan federal Komisi Perdagangan.
Kelompok ini berencana mengajukan keluhan terhadap WhatsApp dan Facebook karena diduga melanggar Komisi Perdagangan Federal karena dianggap melakukan praktek perdagangan yang tidak adil dan telah melakukan aksi penipuan.
EPIC percaya WhatsApp telah membohongi penggunanya ketika berjanji untuk tidak membagikan data pengguna dengan Facebook pada tahun 2014. Hal ini akan dijadikan kelompok untuk meyakinkan Federal Trade Commission melawan WhatsApp dan Facebook.
Namun, WhatsApp beraalasan bahwa langkahnya membagikan data dengan Facebook untuk membantu proses fitur penemuan teman, dan memungkinkan pengguna berkomunikasi lebih baik secara bisnis. Selain itu, layanan itu berdalih dengan mengatakan semua pesan akan tetap terenkripsi, dan dengan demikian tidak dibaca oleh karyawan WhatsApp dan Facebook.
Hal yang harus diingat adalah pengguna memiliki waktu 30 hari untuk memilih keluar dari fitur saat ditayangkan. Pengguna harus melihat pesan pop-up pada WhatsApp pada saat mereka membuka aplikasi, dan kemudian mereka tidak menngizinkan WhatsApp tidak berbagi data dengan Facebook.
Menariknya, meskipun ada pembagian data tersebut belum bisa dipastikan jika hal ini dapat menurunkan jumlah pengguna. Selain itu, belum bisa dipastikan hasil dari langkah yang dilakukan kelompok privasi tersebut.
Hingga kini beberapa badan sedang menyelidiki WhatsApp dan Facebook untuk memastikan apakah kedua perusahaan ini terus mematuhi undang-undang privasi. (Tech Times)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Andalkan Snapdragon 7s Gen 4, Segini Skor AnTuTu Redmi Pad 2 Pro
-
Teaser Beredar, Realme GT 8 Pro Aston Martin F1 Limited Edition Siap Rilis
-
23 Kode Redeem FC Mobile 3 November: Dapatkan Pemain OVR 113, Gems, dan Rank Up Token Gratis!
-
Bracket dan Hasil Playoff MPL ID S16: ONIC Jadi Juara, AE Nomor 2
-
23 Kode Redeem FF 3 November: Segera Klaim Skin M1014, SG2 One Punch Man, dan Bundle Eksklusif!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
TikTok Rilis Dua Fitur AI Baru: Permudah Kreator Mengolah Konten
-
Philips Siap Hadirkan HP Baru, Desain Mirip iPhone
-
2 Cara Mudah Ngeprint Dokumen dari iPhone, Tutorial Cepat Anti Ribet!
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?