Suara.com - Microsoft mengumumkan permohonan maaf kepada kerajaan Arab Saudi setelah layanan penerjemah di mesin pencari Bing bikinannya menerjemahkan kata "Daesh", sebutan untuk kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menjadi "Arab Saudi".
Daesh merupakan kata bahasa Arab yang lazim digunakan di Timur Tengah untuk menyebut ISIS. Daesh merupakan singkatan untuk nama ISIS dalam bahasa Arab.
Tetapi kata itu sendiri, jika diterjemahkan bebas, bisa berarti sebagai "penindas". Kata ini sangat dibenci oleh ISIS dan mereka mengancam akan memotong lidah orang yang menyebut mereka sebagai "daesh".
Adapun kesalahan penerjemahan mesin pencari Bing diketahui oleh para pengguna media sosial di Arab Saudi. Melalui media sosial mereka mengecam Microsoft dan mengajak warga untuk memboikot produk-produk Microsoft.
Alhasil, Wakil Presiden Microsoft untuk Arab Saudi, Mamdouh Najjar, memohon maaf pada kerajaan dan rakyat Saudi.
"Sebagai seorang pegawai (Microsoft), saya secara pribadi meminta maaf kepada rakyat dan negara Saudi atas kesalahan ini," kata Najjar seperti dikutip The Guardian dari The Huffington Post.
Najjar mengatakan kekeliruan itu disebabkan karena Bing dalam layanan penerjemah onlinenya mengandalkan keterlibatan atau masukkan dari pengguna (crowdsource). Layanan itu bisa mempromosikan sebuah terjemahan alternatif secara otomatis jika kata tersebut dianjurkan oleh lebih dari 1000 pengguna.
Dengan kata lain sistem itu bisa dimanipulasi oleh para penggunanya jika Microsoft tidak melakukan koreksi atau penyuntingan secara manual.
Najjar juga mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang menyelidiki pemicu kesalahan itu. Saat ini kesalahan itu telah diperbaiki dan "daesh" di mesin penerjemah Bing tak lagi berarti "Arab Saudi".
Berita Terkait
-
Jay Idzes Gaungkan Semangat Total Football Jelang Hadapi Arab Saudi dan Irak
-
Penampilan Timnas Bikin Cemas? Jay Idzes Kirim Pesan Keras ke Arab Saudi
-
Sinyal Bahaya Timnas Indonesia, Arab Saudi dan Irak Raih Hasil Positif di FIFA Matchday
-
Di Luar Prediksi! Arab Saudi Kirim Sinyal Timnas Indonesia Mungkin Gagal ke Piala Dunia 2026
-
Arab Saudi Kalahkan Negara Eropa Jelang Lawan Timnas Indonesia
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Misteri Kursi Panas Pengganti Dito Ariotedjo: Beneran Bakal Diisi Raffi Ahmad?
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
-
Sri Mulyani Dicopot, Rupiah Meriang Hebat Pagi Ini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
Terkini
-
Kenapa Anak Menkeu Baru Purbaya Yudhi Sadewa Mendadak Viral?
-
Nadiem Makarim Terseret Kasus Korupsi, Ini Kelebihan dan Kekurangan Laptop Chromebook
-
Gak Sampe 1 Menit! Prompt dan Cara Membuat Gantungan Kunci AI di Gemini
-
11 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 September: Klaim Icon dan Player 108-111
-
Akun Diduga Anak Menkeu Purbaya Viral, Sebut Sri Mulyani Agen CIA
-
Bocoran 20 Prompt ChatGPT Ampuh untuk Produktivitas, Kerja Jadi Anti Ribet!
-
43 Kode Redeem FF Terbaru 9 September: Raih MP40 Cobra, Skin SG2, dan Gloo Wall
-
Bocoran Apple: iPhone 17 Air, Apple Watch SE 3, dan Kapasitas Baterai Besar!
-
Fitur My Package di Aplikasi myXL, Jangan Khawatir Kuota Hangus
-
Raih CREST Pathway+, Ini Dia Jagoan Keamanan Siber di Indonesia