Netflix dan sebangsanya semakin banyak di Indonesia, tren menonton serial televisi (TV) atau film secara streaming pun melanda negeri ini. Pabrikan TV sendiri menganggap dampak fenomena ini terhadap pasar TV konvensional masih sedikit.
Penyedia konten over-the-top (OTT) seperti Netflix makin beragam di negeri ini. Sebut saja, misalnya, Iflix, Hooq, dan Catchback yang belum lama muncul.
Semakin banyak dan menariknya serial-serial yang ditawarkan melalui internet diakui juga berpengaruh pada kehadiran smart TV yang dapat terkoneksi dengan internet dan terhubung dengan penyedia konten OTT. Di sisi lain, dampaknya terhadap penjualan TV konvensional diklaim masih minim.
"Pengaruhnya lebih kepada teknologi baru di TV. TV yang belakangan muncul memiliki teknologi internet, 4K, 8K. Tapi, yang kami lihat, untuk di rumah penggunaan TV yang umum masih di saluran biasa, bukan internet. Hanya ada sedikit relasinya ke penjualan (TV konvensional)," nilai General Manager Product Planning Division PT Sharp Electronics Indonesia (SEI) Herdiana Anita Pisceria, Rabu (5/10/2016) di Jakarta.
Menurut dia, orang-orang saat ini masih lebih suka membuka konten OTT dan menonton secara streaming via smartphone. Salah satu alasan yang dipaparkan Herdiana adalah persoalan infrastruktur internet di Indonesia yang belum sebaik negara lain.
Sharp sendiri mulai merambah pasar TV LED. Kemarin, Sharp baru saja meluncurkan TV LED berteknologi konvensional Aquos 40 inchi dengan target penjualan per bulannya ialah 7.000 unit.
Data penjualan TV LED GfK yang dipaparkan Sharp menunjukkan bahwa sejak 2013 transaksi untuk model-model 40 inchi di Indonesia naik dengan stabil antara 5,3-9,4 persen per tahun di saat model-model dengan ukuran layar lainnya naik-turun. Meski begitu, TV LED 32 inchi masih menjadi pasar terbesar.
"Pasar TV LED secara total dari Januari-Agustus ini turun (dibandingkan tahun lalu), tapi secara nilai masih tetap naik karena harga jualnya lebih tinggi. Orang-orang bukannya tak punya uang tapi lebih kepada 'smart spending," jelas Herdiana.
"Pasar TV LED pada 2013 mencapai 4,9 juta unit dan hingga kini kondisi pasar belum pulih seperti pada tahun itu. Dengan kondisi ekonomi yang terus membaik, pasar TV LED bisa lebih dari 5 juta unit dalam beberapa tahun ke depan," lanjut General Manager Product Planning Assistant SEI Ardy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8