Suara.com - Twitter sekali lagi membuktikan eksistensinya sebagai media sosial ter-update dalam menyampaikan dan menampikan komentar dan interaksi selama acara langsung malam pemilihan. Secara keseluruhan, Twitter mengungkapkan bahwa sekitar 75 juta tweet yang berkaitan dengan malam pemilihan dikirim hanya di bawah 24 jam pada Selasa (8/11/2016) waktu setempat.
Gelombang cuitan terbesar datang pada sekitar tengah malam, dan kemudian di 3:00 ET (waktu setempat) ketika Donald Trump dinyatakan menang. Kali ini Twitter berhasil menerobos rekor Pemilu pada 2012 lalu pada pukul 9:00 ET (waktu setempat) dengan lebih dari 35 juta tweet.
Tweet pertama Trump sebagai presiden terpilih, telah di-Retweet sebanyak 200.000 kali dan lebih dari setengah juta orang yang me-Like.
Malam itu media sosial dibanjiri obrolan, mulai dari para selebritis, pengguna umum, semua mengemukakan pendapatnya secara bersamaan dan memosting pemikiran serta reaksi mereka atas hasil yang diumumkan.
Di sisi lain, Hillary Clinton menahan diri menggunakan Twitter sampai beberapa jam yang lalu. Kandidat dari Demokrat ini memecahkan keheningannya dengan 'kicauan' ucapan terima kasih kepada para pendukungnya dan tim kampanye.
Tweet-nya merupakan pesan ditujukan terhadap perempuan muda di Amerika Serikat. Postingan itu di-Retweet sebanyak 400.000 kali dan 580.000 orang me-Like.
Malam pemilihan Twitter, meliputi hashtag, siaran langsung streaming dari BuzzFeed, dan update curated melalui Moments. Secara keseluruhan, lalu lintas komunikasi melalui media sosial mengalami peningkatan dua kali lipat pada Selasa (8/11/2016) waktu setempat. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan peningkatan yang terjadi pada Facebook sebesar 30 persen.
Dalam hal percakapan umum, Facebook menghasilkan 716,3 juta posting, Like, komentar, dan berbagi tentang Pemilu. Jaringan sosial membual daftar yang lebih besar dari penyedia media melalui video portalnya Live. Akibatnya, konten video terkait Pemilu menghasilkan 643 juta views.
Studi yang sama, mengklaim media sosial dapat mendorong keterlibatan positif, sekitar delapan dari 10 pengguna, misalnya. Media sosial dapat membantu seseorang terlibat dengan isu-isu politik. [Digital Trends]
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cara Berlangganan ChatGPT Plus dengan Mudah, Berapa Harganya?
-
Mending Beli iPhone 16e atau iPhone 15? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Mending Beli iPhone 14 atau iPhone 15? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Cara Mengubah Ukuran Font di iPhone dengan Mudah
-
8 Prompt Gemini AI Edit Foto Aesthetic Terbaru, Pasti Tampil Kece Ala Model
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 28 September 2025: Hujan di Jabodetabek & Jabar, Jatim Berawan
-
iPhone 17 Pro Anti Air dan Tahan Banting Tidak? Ini Keunggulannya
-
10 Link Twibbon HUT TNI Terbaru, Download Langsung Pasang di Foto
-
30 Kode Redeem Mobile Legends 28 September 2025: Klaim Skin Epic, Diamond dan Emote Gratis!
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Aesthetic 2025 yang Bisa Kamu Coba