Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong agar semua pengguna Twitter di Indonesia diverifikasi, sehingga para pemilik akun bisa dikenali, dan pada akhirnya penyebaran informasi palsu alias hoax di media sosial bisa diminimalisasi.
Rencana ini diutarakan oleh Direktur Jenderal Apilkasi dan Informatika Kominfo, Semuel A Pangerapan, usai menggelar pertemuan dengan perwakilan Twitter Asia Pacific, Kathleen Reen, pada Senin (20/2/2017) di Jakarta.
Akun yang telah terverifikasi itu akan ditandai dengan tanda centang warna biru. Sebelumnya tanda centang biru ini hanya disematkan pada akun para pesohor di Twitter.
Dengan penyematan centang biru tersebut setiap akun tidak akan dipalsukan atau diklaim oleh orang lain, demikian tulis kantor berita Antara.
"Intinya yang ingin kita dorong di media sosial ini, one man one account. Mungkin diawali dulu dengan public figure dan official account yang terverifikasi. Kan banyak pejabat publik ataupun akun pemerintah yang punya akun, inginnya diverifikasi agar tidak diimitasi, agar resmi”, beber Semuel seperti dikutip dari situs resmi Kominfo.
Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Menkominfo Rudiantara itu, Twitter juga sepakat untuk mempercepat respon dalam menangani konten-konten negatif yang meresahkan masyarakat.
Samuel menegaskan bahwa Twitter perlu memahami konteks hukum di Indonesia, khususnya sejumlah aturan perundang-undangan seperti UU ITE, UU Pronografi, dan UU lainnya, yang mengatur tentang konten-konten negatif.
Berita Terkait
-
Kenaikan Gaji PNS 2025: Hoax atau Fakta?
-
Perang Tweet: Perselisihan Nicki Minaj dan Cardi B Pecah di Media Sosial
-
Kareena Kapoor Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Fakta Sesungguhnya
-
Jadi Korban Fitnah, Dewa Gede Adiputra Ambil Langkah Hukum
-
Siapa Nama Asli Dibalik Akun Twitter NdrewsTjan? Jadi Sorotan Ferry Irwandi Pasca Demo
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Whoop Band vs Smartwatch: Mana yang Terbaik untuk Pantau Kesehatan?
-
SIPD ASN Punya Fitur Apa Saja: Cek Bedanya dengan Info GTK
-
Penjualan iPhone 17 Series Laris Lampaui iPhone 16, Model Air Tak Sesuai Harapan
-
Cara Menggunakan Meta AI di WhatsApp, Ternyata Sangat Mudah!
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober: 26 Ribu Gems dan Paket 111-113 Menanti
-
Ciri-Ciri Player Dark System Game Mobile Legends, Musuh Tersembunyi yang Merusak Rank-mu!
-
Ditandu hingga Lakukan Prosesi Basuh Kaki, Video 'Pangeran' Gibran Tuai Perbincangan Netizen
-
Spesifikasi PC Jurassic World Evolution 3: Minimal RAM 16 GB dan Intel Core i5
-
3 HP Xiaomi yang Kompatibel Wireless Charging: Tak Perlu Repot Bawa Kabel
-
Indosat dan Komdigi Perkuat Registrasi eSIM dengan Teknologi Biometrik