Suara.com - Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi atau Communication and Information System Security Research Centre (CISSReC) meminta pemerintah membangun media sosial dan aplikasi "chat" lokal terkait dengan predator anak di Facebook.
Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (CISSReC) Pratama Persadha melalui surat elektroniknya kepada Antara di Semarang, Sabtu petang, mengemukakan hal itu sehubungan dengan penangkapan sejumlah pemakai Facebook yang menggunakannya sebagai ajang berbagi dan berburu anak bawah umur untuk memuaskan hasrat seks mereka.
"Praktik prostitusi anak umumnya memakai Facebook Group tertutup. Di sana mereka berbagi dan juga bertransaksi satu sama lain. Dari bukti yang ada, bahkan mereka merencanakan menculik beberapa anak yang mereka sukai," kata Pratama.
Menurut dia, banyak pula yang menggunakan beberapa aplikasi pepesanan instan, seperti WeChat dan Bee Messenger yang bisa memberi tahu "calon pembeli" bahwa ada "anak penghibur" yang siap dalam area beberapa kilometer.
Selanjutnya, kata Pratama, mereka bisa saling kontak dan menawarkan "real time", saat itu juga. Aplikasi chat dengan model base location ini mulai banyak dipakai, dan tampaknya juga digunakan oleh para predator anak.
"Tidak hanya bertransaksi, mereka juga mengincar pemakai aplikasi yang masih di bawah umur," ujarnya.
Guna mencegah hal itu terus berulang, menurut Pratama, tidak bisa hanya dengan pendekatan hukum, tetapi pemerintah perlu mengedukasi dan menyosialisasi keamanan bermedia sosial berinternet.
"Tidak hanya pada anak sebagai korban, tetapi jauh lebih penting pada para orang tua," kata Pratama pernah sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pengamanan Sinyal Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg).
Dalam wilayah siber yang relatif susah dipantau dan "borderless" (tanpa batas wilayah), kata Pratama, para pelaku bisa dari mana saja, bahkan luar negeri.
Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan pendekatan kultural di tengah masyarakat untuk bisa lebih luas menjangkau dan meningkatkan kesadaran keamanan siber di seluruh lapisan.
"Penting bagi pemerintah untuk mendorong developer lokal membangun media sosial maupun aplikasi chat lokal," katanya.
Karena dengan pemakaian medsos dan aplikasi chat lokal oleh masyarakat, lanjut Pratama, pemerintah lebih bisa bertindak tegas bila terjadi pelanggaran maupun kejahatan hukum di Tanah Air.
"Selama ini, Pemerintah kesulitan bertindak karena layanan internet, baik media sosial maupun aplikasi chat, hampir semuanya dari luar," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?