Suara.com - Karbon adalah salah satu komponen pendukung kehidupan manusia di Bumi. Tak hanya itu, karbon berada di tiap sudut-sudut Bumi.
Dengan demikian, karbon memiliki peran yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia.
Memahami siklus karbon sangatlah penting untuk berbagai alasan. Karbon juga berperan dalam mengatur suhu bumi dan mengatur pertumbuhan tanaman.
Untuk memahami sifat karbon secara lebih dalam, para peneliti dari Universitas Oklahoma akan menempatkan sebuah komponen di satelit milik NASA.
Dilaporkan oleh The Conversation, Sabtu (15/4/2017), rencananya satelit ini akan akan mengamati tiga gas utama karbon: karbon dioksida, metana, dan karbon monoksida. Untuk mengamati ketiganya, satelit akan terbang 22ribu mil di atas ekuator bumi.
GeoCarb akan diluncurkan ke orbit geostasioner pada sudut 85 derajat bujur barat, di mana ia akan berputar bersama dengan Bumi.
Pengukuran karbon dioksida, metana dan karbon monoksida dilakukan sekali atau dua kali sehari.
Pengukuran GeoCarb ini metana akan menjadi elemen penting dalam memahami sistem karbon global. Sebagaimana diketahui, metana diproduksi oleh sistem alam, seperti lahan basah, dan oleh aktivitas manusia seperti produksi gas alam.
Untuk pertama kalinya, para peneliti dapat melihat Bumi bernapas di belahan bumi barat setiiap harinya. Dengan pengamatan ini, mereka akan dapat menguraikan kontribusi alam dan manusia untuk keseimbangan karbon.
Proyek bernama GeoCarb ini merupakan kolaborasi yang inovatif antara NASA, Universitas Oklahoma, dan perusahaan teknologi komersial Lockheed Martin. Diharapkan, proyek ini dapat membuka jalan untuk misi pengamatan bumi dengan biaya terjangkau.
Baca Juga: Bandara Taufik Kiemas Persingkat Perjalanan ke Pesisir Barat
Sebelumnya, NASA sudah meluncurkan GeoCarb pada misi sebelumnya, yakni Orbiting Carbon Observatory 2 (OCO-2).
OCO-2 diluncurkan ke orbit Bumi rendah pada tahun 2014 dan telah mengukur CO2 dari ruang angkasa sejak saat itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
10 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Melayang di Kegelapan yang Viral
-
4 Cara Menghapus Cache HP Android Terbaru, Bikin Lancar Anti Lemot
-
Foto Estetik Ala Photobox Tanpa Studio! Cuma Modal Prompt Gemini AI Ini
-
Bebas Lemot! POCO C85 Punya Ekspansi RAM Sampai 16GB, Bikin Performa HP Ngebut
-
Kumpulan Prompt AI Edit Foto Pakai Batik, Meriahkan Hari Batik Nasional 2025!
-
Oppo A6 5G Resmi: HP Murah Ini Usung RAM 12 GB dan Baterai 7.000 mAh
-
Fitur dan Sampel Kamera iQOO 15 Beredar, Bawa Telefoto 50 MP
-
Tokopedia dan TikTok Shop Ungkap Sinergi Dahsyat Dongkrak Penjualan Batik!
-
Menuju Bulan 2030, China Gaspol Uji Roket dan Pesawat Antariksa
-
Hasil Lelang Frekuensi 1.4 GHz: Adik Prabowo hingga Telkom-MyRepublic Rebutan Internet Murah