Suara.com - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, pada pekan ini mengungkap detil rencananya untuk mengirim manusia pertama ke Mars pada dekade 2030an.
Berbicara dalam arena "2017 Humans to Mars Summit" di Washington, yang berlangsung dari 9-11 Mei kemarin, NASA membeberkan bahwa rencana perjalanan ke Mars akan digelar dalam dua fase.
Fase pertama adalah membangun apa yang disebutnya sebagai "Deep Space Gateway" (DSG), sebuah gerbang menuju Mars. Gerbang ini akan berbentuk sebuah stasiun antariksa kecil yang ditempatkan di orbit bulan.
Selain itu NASA akan membangun sebuah kendaraan antariksa bernama "Deep Space Transport" (DST). Pesawat ini, yang bisa digunakan berulang kali, akan digunakan untuk membawa para astronot ke Mars dan memulangkan mereka kembali ke DSG.
Sementara dalam fase kedua lebih banyak soal DST. Dalam fase ini para insinyur dan ilmuwan NASA akan menguji kemampuan DST, sebelum pesawat itu menjalankan misi perdana melintas tata surya kita dan mendaratkan manusia pertama di permukaan Mars.
Rencananya NASA akan mengirim misi berawak ke bulan pada akhir dekade 2020. Rencananya misi yang berlangsung selama setahun itu akan dimulai pada 2027.
Dua Fase
Greg Williams, deputi direktorat eksplorasi dan misi operasi manusia NASA, menjelaskan bahwa stasiun DSG akan dimanfaatkan sebagai tempat untuk menguji teknologi yang akan digunakan dalam perjalanan menuju Mars.
DSG akan dibekali dengan sebuah modul yang menjadi tempat tinggal para astronot selama berada di orbit bulan. Semua perangkat ini akan dikirim ke orbit bulan dalam empat misi berbeda selama 2018-2026. Ini adalah akhir dari fase pertama.
Di fase kedua, yang akan dimulai pada 2027, NASA akan mengirim sebuah roket raksasa yang akan mengangkut modul terakhir dari peranti yang akan digunakan dalam misi ke Mars. Modul terakhir itu tak lain adalah DST, pesawat yang akan digunakan untuk bertualang ke Mars.
Setelahnya, NASA akan mulai menggelar misi berawak di sekitar bulan yang berlangsung selama setahun. Selain itu NASA juga akan mengirim sejumlah peralatan yang akan dibutuhkan dalam perjalanan ke Mars pada 2030an ke DSG.
Misi selama setahun di orbit bulan dan di area antara bulan dan Bumi, jelas Williams, bertujuan untuk mengetes kemampuan DST dan awaknya sebelum benar-benar berangkat ke bulan.
"Jika kami bisa menggelar misi berawak selama setahun di DST, di ruang antara Bumi dan bulan, maka kami cukup yakin bisa mengirim benda itu, dengan awaknya, dalam misi selama 1000 hari ke Mars dan sebaliknya," ujar Williams. (Tech Times)
Berita Terkait
-
Bruno Mars dan Lady Gaga Ukir Sejarah Year-End Charts Billboard
-
3 Film Keluarga yang Wajib Masuk Daftar Tonton di 2026 Beserta Sinopsisnya
-
Rekomendasi Film Indonesia Genre Sci-fi di Netflix, Ceritanya Unik-Unik
-
Film Pelangi di Mars Disorot usai Trailer Tayang, Produser Sebut Usung Konsep Hybrid
-
Pelangi di Mars: Akhirnya Film Sci-Fi Indonesia Sekelas Hollywood Terwujud?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember 2025, Ada MP40 Cobra dan Bundle Anniversary Gratis
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan Rank Up Gratis
-
Render Anyar Motorola Edge 70 Ultra: Ada Varian Carbon dan Martini Olive
-
Ubisoft Akuisisi Game MOBA Milik Amazon, Kreator Rainbow Six Siege Kembali
-
HP Murah Realme Narzo 90 Debut: Desain Mirip iPhone, Usung Baterai 7.000 mAh
-
4 Tablet RAM 8 GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking Kerja Harian
-
iQOO Tancap Gas Sepanjang 2025, Siap Jadi Penentu Arah Smartphone Berperforma Tinggi di 2026
-
5 HP Spek Dewa Diskon Besar Desember 2025: Cocok Buat Game Berat dan Fotografi
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Operator Seluler Klaim Siap Tempur
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global