Suara.com - Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) beberapa pekan terakhir tampaknya disibukkan dengan urusan menjawab tuduhan dan kabar hoax yang menyebar luas di media.
Setelah hoax soal penemuan alien pada 20 Juni kemarin, kini NASA dituding telah menculik anak-anak yang akan dikirim ke Planet Mars dan dipekerjakan sebagai budak.
Tudingan itu diutarakan oleh Robert David Steele yang berbicara sebagai narasumber dalam sebuah talk show radio Infowars yang mengudara pada Kamis (29/6/2017).
Steele, seorang bekas marinir dan anggota badan intelijen AS, CIA, mengatakan bahwa NASA sudah membangun sebuah koloni di Mars. Koloni itu kini dihuni oleh anak-anak yang diculik NASA dan dipaksa bekerja sebagai budak.
"Ini mungkin akan mengejutkan para pendengar kalian, tetapi kami yakin bahwa ada sebuah koloni di Mars yang kini dihuni oleh anak-anak, yang dulu diculik dan dikirim ke luar angkasa dalam perjalanan selama 20 tahun," kata Steele.
"Jadi ketika tiba di Mars, mereka tak punya pilihan selain bekerja sebagai budak di koloni," pungkas Steele, yang dikenal karena turut mendirikan lembaga intelijen di Korps Marinir AS.
Menanggapi tudingan itu, NASA melalui juru bicaranya mengatakan bahwa tidak ada manusia yang hidup di Mars saat ini.
"Tidak ada manusia di Mars. Yang ada hanya beberapa rover yang sedang aktif bekerja," terang Guy Webster dari Jet Propulsion Laboratory, sebuah pusat riset dan pengembangan milik NASA di California, AS.
"Ada sebuah rumor yang beredar pekan lalu yang isinya tidak benar. Rumor memang ada, tetapi tidak ada manusia di Mars," tegas Webster.
Radio Infowars sendiri dikenal gemar membahas tentang teori konspirasi.
Beberapa teori konspirasi yang pernah disebar oleh radio ini antara lain klaim tentang serangan terhadap menara kembar WTC di New York pada 11 September 2001 dirancang dan dilaksanakan oleh pemerintah AS sendiri dan bukan oleh kelompok teroris Al Qaeda.
Radio ini juga pernah mewartakan bahwa Social Security Administration, sebuah lembaga di bawah pemerintah AS yang bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat miskin, telah membeli amunisi yang akan digunakan untuk menembaki warga jika terjadi kerusuhan. (Tech Times)
Berita Terkait
-
Lirik Mars Hari Ibu dan Hymne Hari Ibu Lengkap Beserta Partitur Not Angkanya
-
Tak Semua Bisa Disentuh, Zona Khusus di Mars Dijaga Demi Lindungi Potensi Kehidupan
-
Bruno Mars dan Lady Gaga Ukir Sejarah Year-End Charts Billboard
-
3 Film Keluarga yang Wajib Masuk Daftar Tonton di 2026 Beserta Sinopsisnya
-
Rekomendasi Film Indonesia Genre Sci-fi di Netflix, Ceritanya Unik-Unik
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Desember: Klaim Henry, Fabregas 114, dan Gems
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari
-
6 HP Snapdragon 256 GB Termurah Mulai Rp2 Jutaan, Cocok untuk Gaming Ringan