Suara.com - Sementara beberapa negara sudah mulai memberlakukan aturan soal pengurangan emisi untuk memerangi perubahan iklim, beberapa ilmuwan menggunakan cara di luar batas "normal" untuk membantu Bumi.
Para ilmuwan ini menggunakan cara yang dikenal sebagai 'geoengineering', sebuah cara pengendalian iklim berbasis teknologi yang belum teruji dan berpotensi membahayakan.
"Sejauh yang saya tahu, ini adalah studi pertama yang menggunakan dua pendekatan geoengineering yang berbeda, secara bersamaan untuk mencoba memperbaiki kecocokan keseluruhan teknologi," kata salah satu tim, Ken Caldeira dari Carnegie Institution, AS.
Tim peneliti internasional menggunakan sebuah cara yang dinamakan'cocktail' untuk mengalihkan radiasi matahari dari planet ini.
Para ilmuwan meniru apa yang akan terjadi jika manusia menggunakan partikel sulfat, untuk menyebarkan sinar matahari di atmosfer sekaligus menipiskan sinar matahari demi mengurangi pemanasan.
Simulasi menunjukkan bahwa coktail dapat menurunkan temperatur Bumi ke tingkat ideal, tanpa meningkatkan curah hujan secara dramatis. Tapi ada beberapa tantangan karena tim belum mempelajari efek sampingnya.
"Investigasi menyeluruh terhadap efek samping potensial ini di luar jangkauan kita," tulis mereka dalam penelitian ini.
Selain menggunakan cocktail, ada cara lain yang sedang dilakukan untuk mengurangi pemanasan global. Sebuah tim dari University of Washington melakukan pengujian awal untuk melakukan metode 'awan laut'.
Pengujian ini melibatkan penyemprotan air asin di langit di atas wilayah pesisir Samudera Pasifik untuk menghasilkan awan putih terang yang besar dan berumur panjang. Awan tersebut dapat memantulkan cahaya matahari dari permukaan planet. [Scien Alert]
Baca Juga: Studi: Pemanasan Global, Orang Kehilangan Waktu Tidur 30 Menit
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Chipset Xiaomi 17 Pro Disebut Siap Tandingi SoC Milik iPhone 17 Pro
-
Pendidikan dan Jejak Karier Wahyudin Moridu: Viral Gegara 'Mau Rampok Uang Negara'
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan yang Tidak Cepat Panas, Teman Setia para Pekerja
-
DLC untuk Sonic Racing CrossWorlds Bocor, Ada Karakter Avatar dan SpongeBob
-
7 HP 1 Jutaan Terbaik 2025 dengan RAM Besar, Kamera Canggih Baterai Awet!
-
6 Rekomendasi Game Horor Android Terbaru 2025 yang Layak Dicoba
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 20 September: Raih Skin Monster dan AK47 Paradox
-
Pemesanan Dibuka, Xiaomi Pad 8 Siap Meluncur pada Bulan Ini
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
-
10 Prompt Gemini AI Pasangan Prewedding, Lengkap Kasual hingga Tradisional