Kementerian Perhubungan menerima hibah hasil riset berupa Prototipe Radar LPI (Low Probabilit of Intercept) atau radar maritim yang diberi nama Indera MX-4 dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Distrik Navigasi, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo menyambut baik hibah dari Kemenristek Dikti. Pasalnya radar maritim tersebut sudah dilakukan uji coba pada saat arus mudik lebaran di stasiun VTS (Vessel Traffic Service) Merak.
"Penyerahan radar maritim dari Kemenristek, udah diuji coba pas. Lebaran di Merak. Pada prinsipnya dari Kementerian Perhubungan menyambut baik karya anak bangsa dalam hal riset dan pengembangan," ujar Sugihardjo.
Sugihardjo menuturkan radar tersebut merupakan radar yang lebih canggih dari radar konvensional lainnya.
"Kemenristek Dikti sudah uji coba pas lebaran, saat traffic padat nggak ada masalah. Ini generasi keempat, lebih canggih dari radar konvensional," katanya.
Di kesempatan yang sama Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti Muhammad Dimyati mengatakan kegunaan alat tersebut berfungsi quntuk pengawasan lalu lintas kapal di perairan Selat Sunda.
Adapun spesifikasi prototipe radar Indera MX-4 yakni aplikasinya Radar Surveilance Maritim, kemudian frekuensi X-Band, teknologi yaitu FMCW, solid state dan Daya Pancar 5 Watt.
Lalu jarak jangkau maksimun 30 NM (55 KM), Resolusi Jarak Maksimum 3 Meter, Beamwidth Antena 1° (Horisontal, 20° (Vertikal) , Gain Antena 29 dBi, panjang antena 2.2 meter dan berat unit antena 300 kg.
Baca Juga: Oknum TNI AL Pukul Petugas Bandara, Kemenhub: Silakan Diproses
"Alat radar maritim ini dipakai untuk mengetahui pergerakan kapal, sudah diuji coba saat arus mudik. Alhamdulillah lancar sesuai dengan yang direncanakan," kata Dimyati.
Adapun biaya radar tersebut sebanyak Rp 2,4 Miliar.
Dimyati juga menjelaskan kelebihan dan kekurangan radar maritim tersebut yakni tidak mudah terdeteksi oleh radar lain. "Ini adalah alat generasi keempat. Yang kelebihan dan kekuranganny tidak mudah dideteksi alat pendeteksi radar, menggunakan bandwith lebar, murah pemeliharaanya dan diharapkan bisa menutup kekurangan yang ada di Kemenhub," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
10 Hewan Aneh yang Sulit Dipercaya Ada, Eksplorasi Dunia Fauna dari Madagaskar hingga Amazon
-
Ngeri! 10 Alat Medis Jadul Ini Bikin Kita Bersyukur Hidup di Zaman Sekarang
-
6 Alternatif Airdrop di Android Terbaik 2025, Bisa Transfer File Kilat Tanpa Ribet
-
realme 15 Pro Game of Thrones: HP Epik dengan Teknologi Dragonfire dan Desain Bisa Berubah Warna
-
Lupakan Studio Foto Mahal! Bikin Foto Keluarga Keren dengan Gemini AI, Ini Caranya!
-
5 HP 1 Jutaan Kamera Bagus September 2025, Pilihan Terbaru Buat Konten Tiktok!
-
Cara Akses MOLA BKN Terbaru, Ini Daftar Update Layanan SIASN Bagi ASN dan PPPK
-
ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), Laptop Tipis Terbaik Berbasis Teknologi AI
-
Snapdragon 7 Gen 4 Setara dengan Chipset Apa? Berikut Penjelasan Lengkapnya
-
Review Samsung Galaxy A17 5G: Generasi Baru dari Android Terlaris Dunia