Suara.com - Jack Ma, pendiri dan bos Alibaba Group, bersedia untuk menjadi salah satu penasehat pada steering committee roadmap e-commerce Indonesia, demikian diungkapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Rabu (23/8/2017).
Sebelumnya pada Selasa (22/8/2017) Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mendampingi Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menggelar pertemuan dengan Ma di Beijing 
Pertemuan itu, seperti yang dijelaskan Rudiantara kepada Antara, adalah tindak lanjut keluarnya Peraturan Presiden tentang Peta Jalan e-comerce. Dalam pertemuan itu pemerintah secara resmi mengundang Ma untuk menjadi salah satu penasehat kepada steering committe dari inisiatif-inisiatif pada Peta Jalan e-Comerce yang diketuai Menko Perekonomian.
Ma sendiri, menurut Kominfo, telah menerima dan menyanggupi permintaan pemerintah tersebut.
"Dia sampaikan akan ke Indonesia dalam hal itu," kata Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informasi, Noor Iza dalam pesan singkat ke Suara.com Rabu.
Rudiantara, seperti dilansir laman resmi Kominfo, membeberkan bahwa Ma berjanji "akan datang ke Indonesia bukan sebagai perusahaan, namun akan mengembangkan ekosistem agar UMKM, masyarakat sub urban dan pedesaan, khususnya di dunia sedang berkembang, bisa mendapat nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi."
Selain bicara soal tawaran menjadi penasehat, Rudiantara, Darmin, dan Ma juga berbincang soal pentingnya infrastruktur TIK yang memberikan akses ke seluruh lapisan masyarakat dan penjuru negara. 
Infrastruktur TIK akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi masyarakat di pedesaan maupun UMKM dibanding masyarakat perkotaan karena masyarakat perkotaan sudah memiliki infrastruktur tradisional seperti supermarket atau mal.
"Oleh karena itu infrastruktur TIK harus dijadikan proses leap frog bagi masyarakat pedesaan dan UMKM dalam aktivitas ekonomi baru," jelas Rudiantara.
Indonesia juga akan segera melakukan transformasi sistem logistk, demikian kata Rudiantara, agar pergerakan barang menjadi lebih mudah dan efisien.
"Sistem pembayaran harus menjadi ekosistem strategis dari pengembangan e-commerce," beber Rudiantara. 
Ekosistem strategis, dalam uraian Rudiantara, bukan hanya menekankan pada perusahaan fintech yang cenderung memberdayakan institusi keuangan yang sudah mapan, tetapi bagaimana teknologi financial dimanfaatkan agar masyarakat bisa mendapatkan akses kepada layanan keuangan sejalan dengan strategi keuangan inklusi dari pemerintah.
"Jadi Indonesia harus mampu membuat terobosan dengan memanfaatkan kanal dari 175 juta orang Indonesia yang minimal memiliki satu buah ponsel," tutup Rudiantara.
Berita Terkait
- 
            
              Geser Posisi Pendiri Alibaba Jack Ma, Bos Labubu Jadi Orang Terkaya di China
- 
            
              Goodbye Risiko Data! Alibaba Cloud Hadirkan Platform AI Generatif Aman untuk Dua Industri Ini!
- 
            
              Alibaba AI Quark, Kacamata Pintar dari China Pesaing Ray Ban Meta
- 
            
              Telkomsigma Gandeng Alibaba Cloud Selenggarakan Event Women in Tech
- 
            
              Alibaba Cloud Meluncurkan Pusat Data Baru dan Pusat Kompetensi Global AI
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Tablet Xiaomi Redmi Pad 2 Pro Masuk Indonesia 7 November, Intip Bocoran Spesifikasinya
- 
            
              19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Oktober 2025, Banjir Pemain OVR 111-113 dan Gems Gratis
- 
            
              Nothing CMF Watch 3 Pro dan CMF Headphone Pro Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
- 
            
              Intip Keunggulan Redmi 15: HP Murah Xiaomi Punya Baterai 7.000 mAh
- 
            
              Lazada Siapkan 5 Teknologi AI Sekaligus Jelang Harbolnas 11.11, Secanggih Apa?
- 
            
              Update Harga Xiaomi TV A 32, Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Smart TV Rp1 Jutaan Ini
- 
            
              Usai Debut di China, Realme GT 8 Pro Bersiap ke Pasar Internasional
- 
            
              Update Bracket Playoffs MPL ID S16: ONIC-AE di Final Upper, Navi-Dewa Tersingkir
- 
            
              Xiaomi Siap Rilis G30 Max, Penyedot Debu Nirkabel dengan Baterai 4.000 mAh
- 
            
              5 Fakta Komet ATLAS: Awalnya Dicurigai Pesawat Alien, NASA Ungkap Bukan Ancaman