Suara.com - Voyager 1 merupakan satu-satunya benda buatan manusia yang berhasil melewati tata surya. Pesawat ruang angkasa yang telah terbang selama 40 tahun ini hanya mengandalkan perangkat mini yang disebut pendorong sebagai penunjuk arah sehingga bisa berkomunikasi dengan Bumi.
Mesin pendorong yang terdapat di Voyager 1 menyala dengan intensitas kecil, atau setara dengan "hembusan" dan hanya dalam hitungan milidetik. Hebatnya, tim Voyager mampu mengaktifkan kembali satu set mesin pendorong cadangan yang terbengkalai sejak 1980.
Sejak tahun 2014, para insinyur di Jet Propulsion Laboratory (JPL) telah meneliti bahwa mesin reguler pesawat kondisinya sudah buruk karena terlalu lama dipakai. Tim Voyager kemudian mengumpulkan sekelompok ahli propulsi di Laboratorium NASA, Pasadena, California, untuk mempelajari masalahnya.
Keempat peneliti itu berusaha membangkitkan empat mesin pendorong yang dinamakan TCM yang telah tertidur selama 37 tahun. Mesin pendorong TCM terakhir diketahui mulai berfungsi sejak 8 November 1980. Saat itu, Voyager 1 telah melewati Saturnus.
"Tim Voyager menggali data-data lama dan memeriksa perangkat lunak yang dikodekan dalam bahasa yang sudah ketinggalan zaman untuk memastikan kita dapat dengan aman menguji pendorongnya," kata Jones, Kepala Teknisi di JPL.
Pada 28 November 2017, setelah memalui uji coba, para insinyur Voyager berhasil menyalakan empat mesin pendorong TCM untuk pertama kalinya dalam 37 tahun dan menguji kemampuannya untuk mengarahkan pesawat tersebut. Mereka menemukan bahwa TCM masih dapat bekerja dengan sempurna.
Rencananya, tim akan mengalihkan ke mesin pendorong TCM pada Januari. Agar transisi berhasil, Voyager harus menyalakan satu pemanas untuk tiap mesin pendorong yang membutuhkan tenaga yang besar. Bila tidak ada tenaga yang cukup untuk mengoperasikan pemanas, tim akan beralih kembali ke mesin pendorong kontrol ketinggian
"Dengan mesin pendorong yang masih berfungsi setelah 37 tahun tanpa penggunaan, kita dapat memperpanjang umur pesawat ruang angkasa Voyager 1 sampai tiga tahun," kata Suzanne Dodd, manajer proyek Voyager di Laboratorium Propulsi Jet NASA.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
37 Kode Redeem FF 5 Desember 2025: Sikat Evo Bundle DreamSpace dan Skin M1873 Gratis
-
19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
58 Kode Redeem FF Terbaru 4 Desember 2025: Ada Bundle DreamSpace dan Gloo Wall Swag
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Desember: Raih 1.000 Rank Up dan Glorious 110-115
-
Tutorial Mendesain Brosur yang Menawan: Begini Trik Sederhana Pakai Microsoft Word
-
Update FC Mobile Desember 2025: Ada Glorious Era Munchen dan Champion League
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang