Suara.com - Facebook Indonesia meluncurkan program Third Party Fact Checker untuk memastikan seluruh berita yang terdapat di Facebook ditulis berdasarkan fakta yang tepat.
Dalam program kali ini, Facebook bekerja sama dengan Poynter Institute, jaringan pemeriksa fakta internasional yang independen. Lembaga tersebut kemudian akan memberikan sertifikasi kepada organisasi yang akan memeriksa fakta berita di Facebook.
Menurut Alice Budisatrijo News Partnership Lead Indonesia Facebook, kehadiran program ini dapat membantu Facebook mengurangi penyebaran berita palsu di Tanah Air.
"Kami terus berupaya untuk memperbaiki kualitas akurasi informasi di Facebook. Kami mendukung upaya dalam memberdayakan informasi untuk komunitas kami di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin (2/4/2018).
Cara kerja program pemeriksa fakta di Facebook cukup simpel. Tahap pertama, sistem Facebook akan mengidentifikasi berita-berita yang berpotensi hoaks.
"Kemudian pemeriksa fakta yang sudah ditunjuk Facebook akan meninjau dan memeriksa akurasi berita yang sudah ditandai," lanjutnya.
Berita yang sudah terindikasi memuat informasi palsu kemudian akan ditempatkan di urutan bawah news feed. Hal ini dilakukan agar distribusi konten tersebut menurun.
"Kalau kontennya masih dapat dilihat, pengguna yang akan membagikan berita itu akan mendapatkan notifikasi. Biar tidak di-share," tambahnya.
Jika sebuah laman terindikasi berulang kali menyebarkan berita palsu, maka Facebook akan langsung menutupnya.
Alice melanjutkan bahwa Indonesia menjadi negara Asia pertama yang mendapatkan program Third Party Fact Checker.
"Facebook menjaga keamanan komunitas kami, mendorong sikap bertanggung jawab, meningkatkan eskpresi diri dan berbagi. Itu prinsip Facebook," jelasnya.
Berita Terkait
-
Kareena Kapoor Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Fakta Sesungguhnya
-
Jadi Korban Fitnah, Dewa Gede Adiputra Ambil Langkah Hukum
-
Facebook Sarang Penipu? Singapura Ambil Tindakan Tegas, Meta Kena Imbas!
-
Video Pejabat Korupsi Dijemput Paksa Lalu Dihukum Mati? Fakta Aslinya Justru Bikin Hati Miris
-
Video Viral Kerusuhan di DPRD Kabupaten Bogor: Ini Fakta Sebenarnya
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
30 Kode Redeem Mobile Legends 28 September 2025: Klaim Skin Epic, Diamond dan Emote Gratis!
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Aesthetic 2025 yang Bisa Kamu Coba
-
30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
-
30 Kode Redeem FF Hari Ini 28 September 2025: Klaim Diamond, Skin Langka dan Bundle Rampage Reborn
-
Dikonfirmasi, Tablet Oppo Pad 5 Siap Rilis Global pada 16 Oktober
-
Skor AnTuTu Snapdragon 8 Elite Gen 5 Terungkap, Tembus 4 Juta Poin
-
Film Pangku Dapat Penghargaan, Meme Fedi Nuril Pakai Eyeliner tapi Menang Beredar
-
58 Kode Redeem FF Terupdate 27 September: Klaim Diamond, Bundle, dan Skin Cobra
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terupdate September: Raih Pemain 109-113 dan 30.000 Gems
-
8 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis, Cuma Main HP sambil Rebahan Bisa Dapat Uang