Tanyakan kepada diri sendiri sebelum mengirim: apakah kita akan memberikan sumbangan positif atau apakah kiriman ini akan berakhir dengan pertikaian tak jelas lagi. Jika jawaban untuk pertanyaan pertama adalah tidak dan untuk yang kedua adalah ya, sebaiknya hindari tombol “kirim”.
Sesekali lakukan diet media sosial
Kita tidak punya kendali atas kehidupan orang lain, jadi alangkah baiknya tidak merepotkan diri dengan apa yang harus dilakukan orang lain.
Ketika kejengkelan mulai menjadi tak tertahankan, melakukan diet media sosial akan jauh lebih membantu daripada memutus pertemanan dengan teman-teman Facebook kita.
Menghentikan pertemanan dengan teman-teman Facebook berpotensi memerangkap kita dalam gelembung politik dan menjadikan kita kurang toleran dengan pandangan-pandangan yang berseberangan.
Pandangan politik versus kepribadian
Saya tak habis mengerti dengan fakta bahwa kita seringkali tidak bisa membedakan pendirian politik seseorang dengan kualitas personal seseorang yang mereka tunjukkan di dunia nyata.
Teman yang membuat status politik menjengkelkan boleh jadi adalah pribadi yang hangat dan baik hati dalam kehidupan sesungguhnya saat kita bertemu langsung.
Media sosial menghalangi kita melihat orang lain sebagai totalitas, memaksa kita memandang orang yang sikap politiknya berseberangan dengan kita secara kurang manusiawi. Sekali lagi ini membuktikan media sosial sebagai tempat berbahaya bagi percakapan tentang politik, terutama ketika dialog terjadi antara dua orang yang merepresentasikan dua pihak yang berseberangan.
Walaupun ada sebuah studi yang mengonfirmasi bahwa media sosial berguna dalam mendorong proses musyawarah yang demokratis, jika orang ingin membicarakan politik elektoral, saya sangat menganjurkan untuk melakukannya dalam sebuah percakapan tatap muka yang sehat.
Artikel ini sebelumnya sudah ditayangkan di The Conversation.
Berita Terkait
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
KPU Ingatkan Pemilu 2029: Dominasi Pemilih Muda dan Ancaman Manipulasi AI
-
Bahlil Pasang Target Tinggi di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Presiden Senyum Bersama Golkar
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
7 Tablet RAM 16 GB Harga Rp1 Jutaan, Baterai Super Awet Spek Dewa
-
5 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa yang Cocok untuk Pelajar SMA
-
Cara Ikut Program Telkomsel Viu, Nonton Streaming Makin Seru
-
5 HP dengan Kamera Selfie Terbaik untuk Ibu Rumah Tangga, Harga Rp1 Jutaan
-
Sharp Tancap Gas di Kelas Premium! AQUOS sense10 dan R10 Resmi Meluncur, Andalkan AI dan Layar IGZO
-
Game Dead Island 3 Sedang Digarap, Diprediksi Siap Rilis 2028
-
GoTo Hadirkan Bursa Kerja Mitra Gojek, Platform Digital Pembuka Peluang Karier Baru
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 18 Desember 2025, Ada Emote dan Skin SG2 Gratis
-
Fitur Zero Wait Ignition Jadi Game Changer di Dapur Modern
-
Sasar Kelas Menengah, Realme 16 Pro Series Pamer Desain 'Urban Wild'