Jaringan sosial alternatif
Beberapa startup telah berusaha untuk menyediakan layanan yang tidak melacak atau menyensor penggunanya atau membagikan data mereka dengan pihak ketiga.
Beberapa saingan Facebooktelah datang dan pergi, dengan Togethera yang berbasis di London ditutup pada tahun 2016 setelah hanya dua tahun dan Stack dengan tenang menghilang di beberapa titik dalam beberapa tahun terakhir. Berikut alternatif yanng bisa digunakan.
1. Vero
Prospek yang lebih menjanjikan adalah Vero, yang bertujuan mengatasi ketidakseimbangan yang telah terbentuk antara kepentingan platform dan kepentingan terbaik pengguna. Untuk menghindari mengalihkan pelanggannya ke dalam produk yang dimonetisasi, Vero bebas iklan dan mengikuti model bisnis berbasis langganan. Vero telah berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir dan setelah meningkatnya jumlah pengguna, Vero akan mulai mengenakan sedikit biaya untuk layanannya.
2. Minds
Jaringan sosial yang berfokus pada privasi lainnya adalah Minds, yang menerima dukungan pada tahun 2015 dari individu yang paling pribadi, seperti anggota dari kelompok hacktivist Anonymous. Menetapkan dirinya sebagai jaringan sosial dan dompet digital, Minds memungkinkan penggunanya mendapatkan cryptocurrency dengan membuat konten asli untuk situs tersebut.
3. Diaspora dan Ello
Jejaring sosial lain yang bertujuan untuk mengembalikan pengguna mereka ke kontrol data dan konten mereka termasuk Diaspora dan Ello, meskipun yang terakhir sejak itu berganti dari layanan ala Facebook ke layanan yang lebih mirip dengan Pinterest.
Baca Juga: Cegah Cambridge Analytica Terulang, Facebook Adakan Sayembara
Bagi sebagian orang, benar-benar memutuskan hubungan dengan Facebook juga berarti memutuskan hubungan dengan keluarga dan teman-teman yang menggunakan Facebook. Bahkan, memutuskan komunikasi online mereka.
Untuk orang-orang ini, alat-alat seperti Facebook Container Extension dan Ghostery dapat membatasi kemampuan Facebook untuk melacak penggunanya di situs-situs lain. [Independent]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Xiaomi Umumkan Jadwal dan Perangkat yang Siap Menerima Update HyperOS 3.0 Stabil
-
Biodata Zeys: Pemain Profesional hingga Pelatih Berprestasi di Esports
-
7 Hewan dengan Kekuatan Superpower Alami yang Luar Biasa
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau