Suara.com - Ketika kita melihat orang-orang yang terhipnotis, kita bisa merasakan rasa takjub kenapa ada ilmu yang seperti itu. Hipnotis bisa dilakukan dengan tujuan dua hal, yang pertama yaitu untuk berbuat kejahatan dan yang kedua yaitu untuk pengobatan.
Hipnotis yang pertama biasanya dilakukan dengan istilah gendam atau hipnotis negatif. Gendam biasanya digunakan oleh pelaku kriminal dengan menguasai alam bawah sadar calon korban penipuan. Setelah berhasil, maka pelaku akan memanfaatkan kondisi tersebut dan melakukan tindak pencurian atau tindak kriminal lainnya.
BACA JUGA: Danau Toba: Si Cantik yang Penuh Misteri
Hipnotis yang kedua biasanya bertujuan untuk pengobatan. Dengan hipnotis ini maka pasien yang mengalami pengobatan akan terbantu karena bisa mengendalikan stress atau rasa sakit pada tubuh bagian tertentu.
Ternyata tidak semua orang dapat dihipnotis. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, otak orang-orang yang mudah terhipnotis berbeda dengan orang yang tidak bisa dihipnotis.
Penelitian ini menggunakan data dari pencitraan resonansi magnetik untuk mengidentifikasi bagaimana area otak yang berhubungan dengan kontrol cenderung memiliki lebih sedikit aktivitas pada orang yang tidak dapat dihipnotis.
BACA JUGA: AOV Meriahkan Piala Dunia dengan Hadirkan Mode Football Fever
Studi ini diterbitkan pada Archives of General Psychiatry Universitas Stanford. David Spiegel, MD, penulis senior dan seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku memperkirakan ada "sesuatu" di otak ketika dia melakukan penelitian pada orang yang tidak dapat dihipnotis. Sekitar 25 % objek penelitian tersebut tidak dapat dihipnotis.
Berita Terkait
-
6 Makanan Terbaik untuk Perkembangan Otak Anak, Dokter Ungkap Rahasianya
-
Undang Akademisi Pro-Israel Hingga Tuai Kritik, UI Beri Klarifikasi
-
Melihat Layanan Terpadu dan Institut Neurosains RSPON yang Baru Diresmikan
-
Stroke Melesat di Usia Muda, PERDOSNI Dorong 3O1D untuk Lindungi Kesehatan Otak
-
Emiten Kesehatan PRDA Mulai Rambah Bisnis Tes Fungsi Otak
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Jangan Asal Tulis! Ini 'Mantra Ajaib' Miniatur AI yang Benar, Tinggal Copy Paste
-
Nubia Air vs Galaxy S25 Edge: Adu Bodi Tipis Kurang dari 6 mm Berfitur Tangguh
-
Memori HP Penuh? Ini Cara Bikin Miniatur AI Viral Tanpa Install Aplikasi Apapun
-
Konfigurasi Memori iPhone 17 Series Terungkap: RAM 12 GB Jadi Standar Baru
-
Foto Miniatur AI Viral, Begini Cara Buat Barbie Box Pakai Gemini dan ChatGPT
-
Bikin Foto Miniatur Diri Sendiri Naik Motor ala Gemini AI? Gampang Banget, Ikuti Caranya!
-
7 Tablet Harga 2 Jutaan dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Kerja dan Belajar!
-
Poco X5 5G vs Infinix GT 20 Pro: HP Gaming Harga Murah Pas di Kantong!
-
7 Cara Bikin Foto Miniatur Action Figure dengan Google Gemini AI yang Viral, Prompt Mudah Banget!
-
Fenomena Langka Corn Moon dan Gerhana Bulan Total Hiasi September 2025, Catat Tanggalnya