Suara.com - Aplikasi video, Tik Tok, resmi diblokir oleh pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Selasa (3/7/2018). Dikatakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, langkah pemblokiran dilakukan karena Tik Tok memuat banyak konten negatif, terutama untuk anak-anak.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian PPA dan KPAI," katanya dalam keterangan tertulis.
Pemblokiran Tik Tok juga menjadi topik terpanas di internet. Di Twitter misalnya, Tik Tok sempat menjadi trending topic dan menghasilkan lebih dari 22 ribu tweet. Sementara di Google Trends, Tik Tok menjadi topik terpopuler dengan 200 ribu pencarian.
Langkah pemblokiran Tik Tok juga menuai reaksi yang beragam dari para warganet. Sebagian mendukung langkah itu, namun yang lainnya justru melontarkan kritik pedas ke pemerintah.
Seperti akun @radenrauf yang mengatakan, proses pemblokiran sebetulnya tidak perlu dilakukan.
"Pak Menteri, kalau kata orang dulu mah gini Pak.Kalau kukunya panjang dan kotor, yang digunting itu kukunya, bukan dipotong tangannya. Kalau konten di Tik Tok banyak negatif, ya disaring kontennya pak, bukan dibuang Tik Toknya," jelasnya.
Akun @duniamanji menyebut, yang seharusnya disalahkan adalan pengguna Tik Tok itu sendiri. Menurutnya, aplikasi Tik Tok justru menimbulkan kreativitas.
"Tiktok itu sama saja dengan platform lain. Bukan platformnya yang salah, tapi penggunanya.Jadi bisa saja suatu hari Twitter, IG atau YouTube diblokir juga kalau meresahkan," ujarnya.
Ada pula yang mendukung langkah Kominfo, seperti akun @ahmdshauqi. Menurutnya, Tik Tok ibarat kanker yang menggerogoti generasi muda.
Baca Juga: Aksi Kocak Terakhir Giring Nidji Sebelum Tik Tok Diblokir
Tik Tok adalah kanker dan sekarang sudah disembuhkan," jelasnya
Sementara akun @Madariyanhadi mengatakan akan melakukan syukuran karena Tik Tok sudah diblokir.
"Boleh ngadain syukuran ngga nih? Atas di blokirnya Tik Tok. Nasi kuning kek atau apa, biar ngga ada generasi Bowo lagi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!
-
Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan
-
Video Lawas Budi Arie Viral Lagi, Sebut Masuk Penjara Bila Kalah di Pilpres 2024