Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pada Selasa (3/7/2018), mengumumkan telah memblokir untuk sementara aplikasi Tik Tok di Indonesia.
Rudiantara, Menteri Kominfo, bilang aplikasi itu memuat banyak konten negatif yang bisa merusak anak-anak sehingga diblokir untuk sementara.
"Banyak kontennya yang negatif, terutama bagi anak-anak," kata Rudiantara dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta.
Tetapi sebenarnya jauh sebelum Kominfo turun tangan, reputasi aplikasi Tik Tok sudah negatif di tengah masyarakat. Ini bisa terlihat dari sebuah petisi online di situs Change.org yang meminta agar Tik Tok diblokir di Indonesia.
Petisi bertajuk Blokir Aplikasi Tik Tok itu didaftarkan pada Maret lalu oleh seorang netizen bernama Rizky Budiman. Hingga berita ini ditayangkan, petisi itu sudah diteken oleh hampir 130.000 warganet di Tanah Air.
Dalam petisi yang dilayangkan ke Kominfo itu, Rizky menulis bahwa Tik Tok mendorong penggunanya untuk "tampil eksis dan terbuka, bahkan secara vulgar, dan dapat di akses oleh siapapun tanpa mengenal usia."
"Gadis-gadis belia yang berani menunjukan aurat, sekedar untuk berjoget dengan menampilkan aurat," tambah Rizky.
"Mereka generasi kita, mari kita lindungi dari aplikasi yang bisa menimbulkan keterbelakangan mental generasi muda. Blokir sekarang, sebelum menjadi penyakit mental di masa mendatang," desak Rizky.
Tik Tok, yang dikembangkan developer asal Cina, merupakan sebuah aplikasi hiburan berbasis video yang dilengkapi dengan fitur musik serta efek untuk membuat penggunanya terlihat keren.
Saat ini Tik Tok merupakan salah satu aplikasi paling populer tak saja di Indonesia, tetapi juga dunia. Selain di Tanah Air, aplikasi ini banyak digunakan di Cina, Korea Selatan, dan beberapa negara Asia Tenggara lainya.
Menteri Kominfo, Rudiantara, sendiri mengakui Tik Tok sebenarnya memiliki potensi untuk mendukung kreativitas publik. Sayang, kata dia, pengembang aplikasi itu kurang ketat menyaring konten-konten negatif di dalamnya.
Karena itu Rudiantara berjanji akan membuka kembali blokir atas Tik Tok jika developernya membersihkan aplikasi itu dari konten negatif dan menjamin menjaga konten-kontennya.
"Setelah bersih dan ada jaminan untuk menjaga kebersihan kontennya, Tik Tok bisa kami buka kembali," kata Rudiantara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Andalkan Snapdragon 7s Gen 4, Segini Skor AnTuTu Redmi Pad 2 Pro
-
Teaser Beredar, Realme GT 8 Pro Aston Martin F1 Limited Edition Siap Rilis
-
23 Kode Redeem FC Mobile 3 November: Dapatkan Pemain OVR 113, Gems, dan Rank Up Token Gratis!
-
Bracket dan Hasil Playoff MPL ID S16: ONIC Jadi Juara, AE Nomor 2
-
23 Kode Redeem FF 3 November: Segera Klaim Skin M1014, SG2 One Punch Man, dan Bundle Eksklusif!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
TikTok Rilis Dua Fitur AI Baru: Permudah Kreator Mengolah Konten
-
Philips Siap Hadirkan HP Baru, Desain Mirip iPhone
-
2 Cara Mudah Ngeprint Dokumen dari iPhone, Tutorial Cepat Anti Ribet!
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?