Suara.com - Tim ilmuwan Rusia menemukan seekor cacing zaman es yang terperangkap dalam es. Setelah beku di dalam es selama 40 ribu tahun, cacing zaman es ini bisa kembali hidup.
Penelitian tersebut sudah dipublikasikan dalam jurnal Doklady Biological Sciences pada awal bulan Juli ini. Para ilmuwan mengumumkan bahwa mereka menemukan nematoda purba yang mampu membangkitkan diri setelah setidaknya tidur selama 32 ribu tahun.
Baca Juga : Ilmuwan Ciptakan Sel Hibrida Campuran Manusia dan Domba, Bekal Transplantasi Masa Depan
Jika penemuan ini sudah disahkan oleh organisasi internasional, ilmuwan dari Rusia tersebut akan menjadi ilmuwan pertama yang menemukan organisme kompleks yang bertahan paling lama di muka Bumi.
Dilansir Hitekno.com, cacing zaman es ini ditemukan bersama dengan 300 sampel tanah beku yang diambil dari dataran rendah Klolyma di timur laut Siberia.
Cacing itu ditemukan dalam permafrost dalam kondisi beku. Permafrost merupakan bongkahan tanah yang berada pada titik beku 0°C.
Baca Juga : Ribuan Kuman Bersarang di Smartphone
Di antara ratusan sampel tanah, ternyata 2 diantaranya terdapat cacing zaman es. Salah satu sampel tanah diambil dari liang tupai yang terkubur sejak 32 ribu tahun yang lalu. Sampel lainnya diambil dari gletser yang berumur 40 ribu tahun.
Setelah mengisolasi nematoda secara utuh, para ilmuwan tersebut menyimpan sampel cacing pada suhu 68 derajat Fahrenheit. Mereka juga sengaja membiarkan sampel dikelilingi makanan untuk melihat apa yang terjadi.
Selama beberapa minggu berikutnya, mereka secara berangsur-angsur melihat tanda kehidupan pada cacing tersebut. Mereka melihat cacing memakan makanan itu bahkan secara mengejutkan mengkloning tubuhnya.
Cacing hasil kloning ini kemudian dipindahkan dan ternyata mereka juga berkembang di tempat lain.
Untuk lebih jelas mengenai cacing zaman es yang beku selama 40 ribu tahun ini, bisa disimak di Hitekno.com.
Berita Terkait
-
Bola Emas Misterius di Dasar Laut Alaska, Bikin Bingung Para Ilmuwan
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
-
Ribuan Ilmuwan Geruduk Kantor Presiden, Tegaskan Kalau Perubahan Iklim Masalah Nyata!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
WhatsApp Segarkan Fitur Tentang: Lebih Mudah Diakses, Lebih Fleksibel, dan Lebih Personal
-
Google Sindir iPhone Lewat Iklan Musikal The Wicked, Pixel Disebut Jadi Sang Inovator
-
Game A Space for the Unbound Jadi Finalis Apple App Store Awards 2025
-
Program DCE Kini Hadir dengan Lompatan Teknologi AI: UMKM Bisa Langsung Temukan Tren Baru
-
Cloud ERP Canggih Ubah Cara Kerja Industri Ini
-
Instagram Hadirkan Fitur Reels Baru, Bisa Rekam hingga 20 Menit
-
IM3 Platinum Targetkan 1,5 Juta Lebih Pelanggan, Gandeng iPhone 17 Hadirkan Liburan Bebas Roaming
-
3 Rekomendasi Tablet Android Setara iPad untuk Kerja, Desain dan Hiburan
-
53 Kode Redeem FF Terbaru Aktif 25 November: Klaim Skin Booyah, Diamond, dan Item Digimon
-
5 Tablet Terbaik dengan SIM Card untuk Hadiah Anak Sekolah