Suara.com - Bagi musang, seks adalah suatu urusan berkepanjangan. Secara total, perkawinan mereka mungkin berlangsung hingga tiga jam. Untungnya, bagi para spesies jantan, mereka punya senjata rahasia untuk membantu melewati tugas yang menegangkan ini.
Beberapa mamalia modern (termasuk musang, tikus, anjing dan bahkan kera) memiliki tulang di dalam penis mereka, yang disebut baculum.
Tulang-tulang itu telah berevolusi dalam berbagai bentuk dan ukuran, dari bentuk sendok es krim milik musang madu sampai bentuk tipis panjang milik beruang hitam. Masih jadi misteri mengapa beberapa spesies mamalia jantan mengalami evolusi tulang di penis mereka. Manusia sebenarnya agak aneh dalam hal ini, karena spesies kita telah kehilangan tulang yang termineralisasi dan sebagai gantinya memiliki ligamen kecil di ujung penis.
Pada hewan yang memiliki baculum, para jantan dengan tulang penis yang besar terbukti memiliki keturunan lebih banyak. Namun bagaimana persisnya tulang penis berdampak pada kesuburan jantan tetap menjadi teka-teki.
Melindungi uretra
Namun, penelitian terbaru kami–dengan menggunakan pemindaian 3D (tiga dimensi) dan simulasi komputer–mengungkap bahwa pada karnivora (kelompok termasuk kucing, beruang, anjing, dan musang), baculum dapat membantu pejantan berkembang biak untuk waktu yang lama. Hipotesis “penetrasi penis ke vagina dalam waktu yang panjang” atau “prolonged intromission” mengisyaratkan tulang penis telah berevolusi untuk melindungi uretra (tabung yang bertanggung jawab untuk mengantarkan sperma) ketika seks menjadi suatu ikhtiar yang panjang.
Penelitian lain mengenai ide ini menemukan bukti yang bertentangan, beberapa mendukung teori ini dan beberapa menentang. Ini mungkin terjadi karena fitur-fitur penting dari baculum sebelumnya diabaikan.
Tulang penis dikenal memiliki bentuk yang beragam. Pelbagai spesies dibedakan dari bentuk-bentuk penis yang aneh-aneh dengan bubungan, dan lekukan. Namun di masa lalu, ahli biologi hanya memasukkan metrik paling dasar (panjang dan diameter tulang) ke dalam model fungsi baculum mereka.
Uji Ketahanan tulang penis
Untuk mengatasi kelalaian ini, kami menggunakan teknik pemodelan digital yang lebih dikenal oleh para insinyur dan fisikawan. Dalam “analisis elemen terbatas” (FEA), sebenarnya model komputer 3D “uji ketahanan” untuk menghitung seberapa kuat objek tersebut. Metode ini lebih umum diterapkan pada struktur seperti jembatan atau mobil balap, sebagai cara memprediksi kinerja mereka tanpa merusak objek secara fisik.
Manfaat utama dari FEA adalah seluruh bentuk 3D dari baculum dapat dimasukkan ke dalam perkiraan kita tentang kekuatan tulang. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa, pembiakan hewan untuk jangka waktu yang sangat lama biasanya memiliki tulang penis yang jauh lebih kuat daripada spesies lain yang kawinnya cepat.
Di mana para betina?
Penelitian sebelumnya, termasuk penelitian kami sendiri, cenderung sangat fokus pada anatomi jantan, dengan mengesampingkan betina. Pada mamalia, kurang dari seperempat dari semua penelitian yang menyelidiki evolusi alat kelamin memasukkan kedua jenis kelamin.
Bias ini mungkin sebagian berasal dari masalah praktis–alat kelamin jantan sering terdiri dari bagian keras yang kaku di luar tubuh, memudahkan para ilmuwan untuk mempelajarinya. Tapi ini juga dapat mencerminkan kesalahpahaman historis dari sistem reproduksi betina sebagai sebuah “bejana pasif”, dibandingkan dengan struktur jantan yang lebih “aktif”.
Ini berarti kita mengabaikan interaksi penting antara kedua jenis kelamin. Untungnya, dengan penerapan teknik pencitraan sinar-X dan pemodelan komputer, pemahaman kita tentang anatomi genital betina mulai meningkat.
Tag
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Viral Alat Bantu Seks Wanita di Rumah Ahmad Sahroni, Faktanya Mengejutkan!
-
CEK FAKTA: Penghasilan Pekerja Seks Komersial Akan Dikenai Pajak
-
CEK FAKTA: Benarkah Penghasilan PSK Bakal Kena Pajak? Heboh di Medsos
-
Modus Baru Predator Seks: Pria di Serang 20 Kali Perkosa Anak Tiri usai Bikin Jebakan 'Bos Mafia'
-
Benarkah Pajak PSK Segera Berlaku? Kemenkeu Meradang: Tidak Ada Kebijakan Khusus!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8