Suara.com - Boeing telah mengeluarkan peringatan resmi kepada maskapai-maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat Boeing 737 MAX akan adanya potensi kegagalan instrumen yang bisa memicu pesawat menukik tajam.
Peringatan itu disampaikan sepekan setelah pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air jatuh dalam perjalanan dari Jakarta ke Pangkalpinang. Sebanyak 189 tewas dalam kecelakaan itu.
Menurut Bloomberg, peringatan yang lazim disebut service bulletin itu berisi instruksi atau petunjuk tentang apa saja langkah yang harus diambil pilot jika kondisi-kondisi darurat terjadi.
Tetapi peringatan yang dirilis Boeing itu disusun berdasarkan temuan awal kecelakaan Boeing PK-LQP di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat pada 28 Oktober lalu.
Dalam hasil penyelidikan awal kecelakaan Lion Air PK-LQP diduga bahwa sebuah sensor angle of attack (AOA) pesawat tidak memberikan informasi yang tepat ke komputer pesawat.
AOA sendiri adalah sudut yang tercipta ketika angin atau udara melewati area di bawah sayap-sayap pesawat. Sudut AOA pesawat akan besar ketika tinggal landas. Tetapi jika sudut itu terlalu besar, maka pesawat akan kehilangan daya angkat (mengalami stall).
Dalam kasus Lion Air PK-LQP, demikian ulas The Seattle Times, sensor pesawat diduga memberikan informasi yang salah tentang besarnya sudut AOA.
Sensor mengindikasikan bahwa moncong pesawat terlalu tinggi, sehingga memicu komputer secara otomatis menyesuaikan ekor horizontal, dan akhirnya membuat pesawat menukik tajam.
Boeing sendiri mengakui sudah merilis peringatan tersebut pada Selasa (6/11/2018). Dalam pernyataan resminya Boeing menjelaskan bahwa buletin itu dirilis setelah hasil penyelidikan awal kecelakaan Lion Air PK-LQP dirilis oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Dalam buletin itu itu, jelas Boeing, ada prosedur-prosedur yang perlu dilakukan oleh awak pesawat ketika sensor AOA memberikan input atau informasi yang salah.
"Penyelidikan Lion Air dengan nomor penerbangan 610 masih berlanjut dan Boeing terus bekerja sama penuh dan memberikan pendampingan teknis atas permintaan dan di bawah arahan otoritas pemerintah yang menginvestigasi kecelakaan tersebut," tutup Boeing.
Berita Terkait
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Viral Pria Bayar Bagasi Pesawat Lebih Mahal dari Harga Tiket, Ini Penyebabnya
-
Vietnam-AS Makin Mesra, Vietjet Pesan 200 Pesawat Boeing Senilai US$32 miliar
-
Ikut Rombongan Prabowo ke AS, Bos Garuda Indonesia Lagi Nego-nego Pembelian Pesawat Boeing
-
Boeing Buka Lowongan Kerja, Berapa Gajinya?
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari
-
6 HP Snapdragon 256 GB Termurah Mulai Rp2 Jutaan, Cocok untuk Gaming Ringan
-
5 Rekomendasi Tablet dengan SIM Card untuk Hadiah Natal Anak
-
5 HP Snapdragon RAM 8 GB untuk Multitasking Lancar Harga Rp2 Jutaan
-
5 HP RAM 12 GB di Bawah 2 Juta Terbaik 2025; Waspada Harga Naik, RAM Langka
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 21 Desember 2025, Ada Skin Winterland dan Diamond Gratis dari ShopeePay