Suara.com - Pengamat penerbangan Gerry Soejatman menduga ada kesalahan prosedur yang diberikan ke maskapai dan kru pesawat oleh Boeing sebelum pesawat Lion Air PK-LQP jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada 28 Oktober lalu.
Sebelumnya Boeing pada Selasa (6/11/2016) mengeluarkan peringatan kepada maskapai-maskapai yang mengoperasikan Boeing 737 MAX - jenis pesawat milik Lion Air yang jatuh di Tanjung Pakis itu.
Dalam peringatan itu Boeing merinci prosedur yang harus dilakukan pilot jika sensor angle of attack (AOA) pesawat mengalami masalah, seperti yang diduga dialami oleh Lion Air PK-LQP.
"Kalau Boeing mengeluarkan warning, memang cenderung akan mengarah ke kesalahan prosedur yang diberikan ke maskapai dan kru, atau ada permasalahan teknis atau kombinasi," terang Gerry di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Gerry juga menduga bahwa peringatan yang dikeluarkan Boeing itu berkaitan dengan hasil penyelidikan awal yang diumumkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada Rabu sore.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam siaran persnya pada Rabu menjelaskan bahwa berdasarkan data yang diambil dari kotak hitam, diketahui bahwa dalam penerbangan Denpasar - Jakarta di 27 Oktober, sudah terdeteksi adanya masalah di sensor AOA.
Namun, lanjut Soerjanto, pilot melakukan beberapa prosedur dan akhirnya dapat mengatasi masalah dan pesawat akhirnya dapat mendarat di Jakarta.
"Keberhasilan pilot menerbangkan pesawat yang mengalami kerusakan ini menjadi dasar KNKT memberikan rekomendasi kepada Boeing untuk disampaikan kepada airlines di seluruh dunia jika memghadapi masalah yang sama," terangnya.
Diduga rekomendasi dari KNKT itulah yang menjadi dasar Boeing merilis prosedur-prosedur baru bagi maskapai Boeing 737 MAX untuk digunakan oleh kru pesawat tersebut di masa depan.
Berita Terkait
-
Vietnam-AS Makin Mesra, Vietjet Pesan 200 Pesawat Boeing Senilai US$32 miliar
-
Ikut Rombongan Prabowo ke AS, Bos Garuda Indonesia Lagi Nego-nego Pembelian Pesawat Boeing
-
Boeing Buka Lowongan Kerja, Berapa Gajinya?
-
Korean Air Borong 103 Pesawat Boeing, Nilainya Tembus Rp 586 Triliun
-
Rekaman Detik-Detik Lion Air Jatuh Mirip Kabar Jessica Radcliffe Tewas, Banyak yang Percaya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?
-
Oppo Reno 15 Diprediksi Usung Dimensity 8450 dan Sensor Samsung 200 MP
-
Untuk Pertama Kalinya, Seri Game Halo Siap Menuju PS5
-
Skor AnTuTu iQOO Z10R: HP Murah dengan Dimensity 7360 dan RAM 12 GB
-
Video Viral Mobil MBG Angkut Genteng, Klarifikasi Kepala Sekolah Jadi Sorotan
-
4 Perangkat Xiaomi Bakal Dapat Update OS 5 Kali, Ada Tablet dan HP Midrange