Suara.com - Penyelidikan Nasa New Horizons akan melakukan penerbangan bersejarah dari dunia mini aneh yang bersembunyi di bagian luar tata surya kita. Pada hari Senin 31 Januari mendatang, pesawat ruang angkasa akan melewati Ultima Thule, sebuah benda misterius yang terletak di awan asteroid besar, komet dan planet kerdil yang disebut Sabuk Kuiper.
Penyelidik utama Nasa Baru Alan Stern mengatakan, penyelidikan telah mulai membuat persiapan akhir untuk pertemuannya dengan Ultima Thule.
"Sinyal baru saja diterima di kontrol misi, New Horizons telah berhasil memulai program terbangnya dari perintah yang tersimpan dan eksplorasi Ultima Thule 4 mil jauhnya!" cuitnya.
Bagi orang Romawi dan Yunani kuno, Ultima Thule awalnya adalah bagian paling utara dari Bumi, tetapi nama itu digunakan untuk merujuk ke mana saja yang berada di luar dunia yang dikenal. Objek luar angkasa sebenarnya disebut (486958) 2014 MU69 dan diyakini sebagai 'sistem biner' yang terdiri dari dua benda yang terkunci di orbit satu sama lain, meskipun hipotesis ini dapat dibuktikan atau dibantah setelah terbang.
Diyakini telah terbentuk lebih dari empat miliar tahun yang lalu pada awal sejarah tata surya kita.
"Ultima dibentuk di tengah Sabuk Kuiper, di mana suhunya mendekati nol mutlak," tulis Stern.
Dari mana ia terbentuk dan fakta bahwa Ultima tidak cukup besar untuk memiliki mesin geologis seperti Pluto dan planet-planet yang lebih besar.
"Kami berharap bahwa Ultima adalah sampel yang paling terpelihara dari sebuah blok bangunan planet yang pernah dieksplorasi. Ultima harus menjadi jendela berharga menuju tahap awal pembentukan planet dan seperti apa tata surya itu lebih dari 4,5 miliar tahun yang lalu,” kata Stern.
Pada 2015, New Horizons melaju melewati Pluto dan mengirim kembali foto-foto paling detail dari planet kerdil dan sangat dingin. Sekarang ia berharap untuk memecahkan misteri seputar Ultima Thule, yang diyakini sebagai sistem biner tetapi bisa menjadi sesuatu yang jauh lebih aneh. Para ilmuwan belum berhasil menemukan seperti apa dan apakah itu memanjang atau terdiri dari dua objek.
Baca Juga: Selain BNPB, NASA Juga Pantau Aktivitas Gunung Anak Krakatau
"Skenario yang lebih aneh adalah skenario di mana Ultima dikelilingi oleh banyak bulan kecil yang berjatuhan,"kata Anne Verbiscer dari Universitas Virginia, seorang asisten ilmuwan proyek New Horizons. [Metro]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
12 Kode Redeem FC Mobile 18 September 2025 yang Masih Aktif, Striker Jangkung Crouch Siap Klaim
-
33 Kode Redeem FF Terbaru 18 September 2025, Ada SG2 Hand of Hope dan Gloo Wall Permanen
-
Samsung Galaxy Buds 3 FE Hadir ke Indonesia, TWS Premium Harga Lebih Murah
-
Huawei Pura 80 Masuk Indonesia Bulan Depan, Versi Murah dari Pro dan Ultra
-
Pascamerger, Smartfren Terus Ekspansi Jaringan dan Targetkan Pelanggan Baru
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 17 September 2025, Klaim MP40 Evo hingga Skin AWM Gratis
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 September 2025, Ada Beckham OVR 104!
-
Siapa Rizky Irmansyah? Ia Turun Tangan di Kasus Viral Wali Kota Prabumulih
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan dengan Baterai Awet dan Kapasitas RAM Besar, Mana Pilihanmu?
-
Xiaomi Pad 8 Diprediksi Debut Bersama Xiaomi 17, Pakai Chip Snapdragon