Suara.com - Ketua Ikatan Ahli Tsunami Indonesia (IATsI) Gegar S Prasetya mengatakan selama 14 tahun terakhir telah terjadi sembilan kali tsunami di Indonesia.
"Kapan berikutnya? Sudah beberapa kali terjadi tsunami di Indonesia dan kita masih selalu membicarakan hal yang sama," kata Gegar dalam salah satu sesi Disaster Outlook 2019 yang diadakan di Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 barangkali menjadi tsunami terbesar yang masih ada dalam ingatan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Namun, setelah itu kembali terjadi tsunami dengan skala yang berbeda-beda seperti di Nias (2005) yang didahului gempa, Jawa bagian selatan (2006), Bengkulu (2007), Mentawai (2010), Aceh (2012) didahului gempa di lepas pantai barat Sumatera, Lombok (2018), Palu (2018) dan Selat Sunda (2018) akibat letusan Gunung Anak Krakatau.
"Sejak tsunami Flores yang terjadi 1992, sudah ada 20 kali tsunami di Indonesia," ujarnya.
Gegar mengatakan para ahli tsunami sudah berusaha melakukan berbagai penelitian untuk mengurangi dampak tsunami, misalnya dengan pembangunan tanggul di lepas pantai.
"Namun, tanggul ternyata tidak bisa menghalau tsunami, hanya bisa untuk menghalau ombak. Panjang gelombang tsunami dengan ombak berbeda. Kegagalan itu terbukti dalam tsunami Jepang pada 2011," jelasnya.
Gegar menjadi salah satu pembicara dalam salah satu sesi Disaster Outlook 2019 yang diadakan Aksi Cepat Tanggap (ACT), bekerja sama dengan Asia Pacific Alliance for Disaster Management Indonesia, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan Disaster Management Institute of Indonesia (DMII).
Selain Gegar, pembicara lain dalam sesi tersebut adalah ahli geofisika Universitas Mataram Teti Zubaidah, peneliti geologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman Natawidjaja dan Kepala Subbidang Prediksi Cuaca Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra. (Antara)
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Kemenhut Mulai Verifikasi Kayu Gelondongan Bencana Sumatera
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya