Suara.com - Sebuah studi baru mengatakan bahwa tabrakan kosmis yang membuat Bumi memiliki Bulan, kemungkinan juga yang membuat Bumi memiliki kehidupan.
Studi ini berlatar belakang pada masalah ketika para astronom belum menemukan jawaban yang tepat mengenai bagaimana dan kapan Bumi memiliki kandungan karbon, nitrogen, dan belerang, unsur-unsur yang dapat membentuk kehidupan.
Dilansir dari Universe Today, unsur-unsur tersebut dikatakan berasal dari objek bernama Theia yang menabrak Bumi dan menciptakan Bulan sekitar 4,4 miliar tahun yang lalu.
Studi ini dilakukan sekelompok astronom dari Rice University di Amerika Serikat, yang menggunakan serangkaian percobaan dan simulasi untuk menguji apakah unsur-unsur tersebut merupakan elemen volatil, elemen dengan titik didih rendah, yang kemungkinan merupakan hasil dari tabrakan tersebut.
Para astronom memulai percobaan dengan menempatkan paduan materi yang mengandung karbon, nitrogen, dan belerang untuk ditekan hingga 7 gigapascal dan memanaskannya hingga suhu setinggi 1.800 derajat Celcius, untuk mensimulasikan kondisi selama pembentukan inti planet.
Data eksperimen tersebut digunakan para astronom untuk melakukan sekitar satu miliar simulasi komputer. Tujuannya untuk melihat bagaimana sebuah objek yang sarat elemen volatil saat menabrak Bumi. Hasilnya, simulasi yang dilakukan rupanya cocok dengan data pengamatan eksperimental dan catatan geologis terbaik yang ada sejauh ini.
Diperkirakan, sekitar 4,4 miliar tahun yang lalu, sebuah batu angkasa seukuran Mars bernama Theia dan terdiri akan karbon serta nitrogen dengan inti yang kaya sulfur telah menabrak Bumi.
Tabrakan tersebut membuat proto-Bumi dan Theia hancur. Namun, berkat tarikan gravitasi, proto-Bumi secara perlahan kembali membentuk bulat namun materi pembentuknya bercampur dengan Theia.
"Kemungkinan tabrakan seperti itu juga membawa air, elemen volatil penting lainnya," ucap Rajdeep Dasgupta, salah satu anggota penelitian tersebut.
Baca Juga: Masuk Bulan Februari, Lima Peristiwa Langit Ini Akan Terjadi
Sementara itu, sisa-sisa materi tabrakan yang masih di luar angkasa perlahan membentuk Bulan. Planet-planet yang mengalami tabrakan yang lebih besar dari ini kemungkinan juga memiliki lebih banyak peluang untuk memiliki kehidupan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Netizen Bandingkan Runtuhnya Al Khoziny dan Sampoong: Antara Dibela vs Dipenjara
-
Viral Gerakan 'Kami Bersama Kiai Al Khoziny': Tuai Pro dan Kontra
-
Spesifikasi Poco M7 yang Masuk Indonesia 10 Oktober, Punya Baterai 7.000 mAh
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 6 Oktober: Raih Pemain 112-113 dan Hujan Gems
-
DJI Mini 5 Pro, Kamera Osmo Nano, dan Mic 3 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 6 Oktober: Klaim Katana Dual Flame dan Grizzly Bundle
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Stabilizer Mulai Rp 1 Jutaan
-
Helldivers 2 Makan Banyak Ruang di PC Dibanding Konsol, Ini Penyebabnya
-
Luas Es Laut Antartika Catat Titik Terendah Ketiga dalam 47 Tahun
-
Heboh Jatuh di Cirebon! Ini Jadwal Hujan Meteor 2025 di Indonesia Tak Boleh Dilewatkan