Suara.com - Sebuah perangkat USB yang masih berfungsi ditemukan dalam kotoran anjing laut tutul dan kini badan sains nasional Selandia Baru menggelar kampanye untuk mencari pemilik perangkat penyimpan data tersebut.
Para sukarelawan pada Institut Riset Perairan dan Atmosfer Nasional Selandia Baru, demikian diwartakan The Guardian, Rabu (6/2/2019), menemukan USB itu ketika sedang meneliti kotoran beku anjing laut tutul yang sudah berusia satu tahun.
Dalam USB itu ditemukan sebuah video yang direkam oleh seorang pengayuh kayak di daerah Porpoise Bay, South Island, Selandia Baru. Sayang wajah pengayuh kayak itu tak terlihat. Tetapi dalam video itu terlihat kayaknya berwarna biru dan juga terekam beberapa anjing laut tutul, termasuk seekor betina dan anaknya, sedang berenang.
Kotoran anjing laut tutul sangat berharga bagi ilmuwan karena bisa mengungkap informasi penting tentang makanan dan kesehatan predator langka asal Antartika tersebut.
Anjing laut tutul juga banyak diteliti karena mereka yang biasanya berburu di perairan Antartika, kini semakin sering pergi ke utara, ke arah Selandia Baru untuk mencari makan. Perubahan ini memicu rasa penasaran para ilmuwan.
"Sangat mencemaskan mengetahui binatang-binatang Antartika memiliki plastik seperti ini di dalam tubuh mereka," kata Jodie Wareen, sukarelawan yang bekerja di sebuah laboratorium milik pakar biologi laut Krista Hupman, yang menemukan USB itu.
Setelah menemukan USB itu, Warren mengeringkannya selama beberapa pekan sebelum membuka data-datanya. Pemilik USB itu sendiri, jika ditemukan, akan diajak untuk bergabung sebagai sukarelawan untuk meneliti anjing-anjing laut tutul di Selandia Baru.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Kabel USB C To C High Volt Terbaik dan Termurah, Garansi Terjamin
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Seni Memimpin dengan Empati dalam Film Portrait of a Prime Minister
-
Waspad Ancaman Siber Drive USB Meningkat, Tercatat 50 Juta Serangan Malware di 2024
-
Peggy Melati Sukma Ungkap Kerinduan Terbesarnya Setelah Pindah ke Selandia Baru
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Google Doodle Peringati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Ini Maknanya
-
Unisoc T7250 vs MediaTek Helio G81, Bagus Mana?
-
Cari Smartwatch yang Cocok untuk iPhone selain Apple Watch? Cek Rekomendasi Keren Ini
-
Spesifikasi Redmi Pad 2 Pro, Tablet Xiaomi Resmi ke RI dengan Baterai 12.000 mAh
-
Daftar Harga iPhone Terbaru November 2025, Setelah iPhone 17 Rilis Banyak yang Dapat Diskon
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
25 Kode Redeem FF Hari Ini 5 November 2025: Skin Evo Gun Gratis Di Depan Mata
-
22 Kode Redeem FC Mobile 5 November 2025: Banjir Hadiah Rank Up dan Pemain Bintang Gratis
-
Terjemahan Langsung di AirPods Masuk ke Uni Eropa, Kapan Giliran Indonesia?
-
Review Realme 15T 5G: Desain BIkin Pangling, Punya Baterai Jumbo 7.000 mAh