Suara.com - Pada tahun 2020 mendatang, para pengamat teknologi memperkirakan akan ada lebih dari 549 juta titik WiFi di seluruh dunia. Estimasi tersebut mencakup titik WiFi yang disediakan pemerintah maupun swasta.
Dari kalangan swasta, penyedia WiFi tentu saja berasal dari perusahaan telekomunikasi alias provider. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan browsing, streaming, hingga download, menuntut mereka menyediakan WiFi selain data seluler yang selama ini menjadi sumber pemasukkan utama mereka.
Tapi di sisi lain, pengembangan 5G yang lebih cepat dari perkiraan justru bisa membuat mereka hanya fokus pada data seluler saja dan meninggalkan WiFi.
Pasalnya, teknologi jaringan internet generasi kelima itu disebut-sebut akan meningkatkan persaingan antara provider dengan penyedia koneksi WiFi.
Menurut laporan Futurism yang dikutip pada Senin (4/3/2019), jaringan 5G menjanjikan beban biaya yang lebih murah kepada konsumen yang ingin menghubungkan beberapa perangkat ke satu jaringan data seluler saja, misalnya pada sebuah ponsel. Sehingga trafik penggunaan data akan semakin tinggi yang berimbas pada peningkatan pendapatan untuk para penyedia data seluler.
Bahkan, Ronan Dunne selaku Executive Vice President and President of Verizon Wireless berpendapat bahwa saat jaringan 5G sudah tersedia secara global, konsumen seharusnya bisa meninggalkan langganan internet bulanan.
Di satu sisi, prediksi tersebut juga menjadi tantangan tersendiri bagi para produsen ponsel agar bisa menyiapkan perangkat yang memfasilitasi jaringan 5G.
Hingga saat ini, masih sedikit vendor ponsel yang benar-benar sudah siap mendukung jaringan 5G.
Sementara di sisi lainnya, penyedia WiFi juga terus berinovasi agar tidak tergerus oleh jaringan 5G. Bahkan, mereka sudah menyiapkan WiFi 6 yang menjanjikan kecepatan download yang lebih cepat dari spesifikasi awal pada 5G, meskipun kecepatan internet juga dipengaruhi kemampuan masing-masing router.
Baca Juga: Cetak Rekor Baru, TikTok Berhasil Diunduh Lebih dari 1 Miliar Kali
Namun sekali lagi, baik data seluler ataupun menggunakan WiFi, konsumen menjadi pihak yang paling diuntungkan di tengah kompetisi tersebut, mengingat kedua teknologi tersebut akan berlomba-lomba untuk merebut hati konsumen dengan layanan yang terus ditingkatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?
-
Oppo Reno 15 Diprediksi Usung Dimensity 8450 dan Sensor Samsung 200 MP
-
Untuk Pertama Kalinya, Seri Game Halo Siap Menuju PS5
-
Skor AnTuTu iQOO Z10R: HP Murah dengan Dimensity 7360 dan RAM 12 GB
-
Video Viral Mobil MBG Angkut Genteng, Klarifikasi Kepala Sekolah Jadi Sorotan
-
4 Perangkat Xiaomi Bakal Dapat Update OS 5 Kali, Ada Tablet dan HP Midrange