Suara.com - Facebook akhirnya mulai mengambil langkah untuk mengatasi penyebaran informasi sesat terkait vaksin dalam layanannya. Langkah itu diambil setelah raksasa media sosial itu dituding tak serius melawan salah satu ancaman kesehatan global tersebut.
Seperti dilansir CNet, Facebook pada Kamis (7/3/2019) mengatakan bahwa menurunkan peringkat laman atau grup Facebook yang menyebarkan informasi sesat soal vaksin dalam News Feed serta hasil pencarian.
Selain itu Facebook juga tidak akan merekomendasikan laman atau grup-grup tersebut ketika pengguna mencari informasi soal vaksin dalam media sosialnya.
Facebook juga akan menolak iklan yang berisi informasi menyesatkan terkait vaksin dan tak lagi mengizinkan pengiklan untuk menyasar orang-orang yang gemar mencari informasi soal kontroversi vaksin.
Kebijakan itu juga akan diterapkan pada aplikasi milik Facebook lainnya, termasuk Instagram.
Sebagai gantinya Facebook akan mengutamakan informasi-informasi soal vaksin dari badan kesehatan dunia WHO serta badan pengendalian dan pencegahan penyakit AS.
Facebook bukan yang pertama yang mulai melawan informasi-informasi sesat terkait vaksin. Pada Februari lalu YouTube juga sudah mengambil langkah serupa.
Media sosial, termasuk Facebook dan YouTube memang tengah menghadapi tekanan dari berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga-lembaga kesehatan, dan aktivis kesehatan karena dituding sebagai agen penyebar informasi sesat atau hoaks terkait vaksin.
Yang percaya akan teori konspirasi dan informasi palsu soal vaksin banyak menggunakan media sosial untuk menyebarkan gagasan serta kepercayaan mereka.
Padahal menurut WHO informasi sesat soal vaksi adalah satu dari 10 ancaman terbesar kesehatan global pada 2019. Informasi-informasi palsu ini diyakini bisa menyebabkan munculnya wabah penyakit di dunia, seperti wabah campak.
Tag
Berita Terkait
-
Fenomena "Salam Interaksi": Mengapa Facebook Pro Diminati Banyak Emak-Emak?
-
Tertipu Loker Fiktif di Jakarta, Pemuda Garut Terdampar Tengah Malam Tanpa Uang dan Dokumen
-
Meta Rilis Fitur Akun Khusus Remaja ke Indonesia, Biar Anak Makin Aman Main Facebook
-
Facebook-Instagram Buka Suara soal Wacana Satu Orang Satu Akun Medsos di Indonesia
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Cara Update Identitas dan Jabatan ASN Digital BKN Melalui ASN Digital
-
Komdigi Ungkap Nasib TikTok di Indonesia Usai Izin Dibekukan
-
Oppo A5i Pro 5G Resmi ke RI, HP Murah Punya Durabilitas Standar Militer
-
5 Rekomendasi Kamera Murah Berkualitas: Cocok Buat yang Baru Mulai Ngonten!
-
Ilmuwan Pastikan Kawah Silverpit di Laut Utara Tercipta akibat Asteroid
-
Jumat Berkah, Kode Melimpah: 31 Kode Redeem FF 3 Oktober 2025 Siap Diklaim, Ada Vector Batik
-
15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 3 Oktober 2025, Peluang Gaet Nedved Gratis Di Depan Mata
-
6 Cara agar Foto Profil WhatsApp Tidak Pecah dan Tetap Jernih
-
Komdigi Mau Transaksi HP Second Bisa Balik Nama, Mirip Jual Beli Motor
-
HP Murah Huawei Nova 14i Resmi Debut: Layar Hampir 7 Inci dan Baterai 7.000 mAh