- Pertemuan Tahunan Jaringan Produsen Vaksin Negara Berkembang ke-26 (26th DCVMN AGM) resmi dibuka di The Meru, Sanur, Bali.
- Forum ini mempertemukan lebih dari 420 delegasi, termasuk 46 produsen dari 17 negara berkembang.
- Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutan virtualnya, menyoroti peran sentral DCVMN dalam memperkuat ekosistem vaksin, terutama pasca-pandemi COVID-19.
Suara.com - Bali kembali menjadi pusat perhatian dunia, kali ini sebagai tuan rumah forum bergengsi industri kesehatan global.
Pertemuan Tahunan Jaringan Produsen Vaksin Negara Berkembang ke-26 (26th DCVMN AGM) resmi dibuka di The Meru, Sanur, pada 29–31 Oktober 2025, dengan PT Bio Farma (Persero) dipercaya sebagai co-host penyelenggara.
Forum ini mempertemukan lebih dari 420 delegasi, termasuk 46 produsen dari 17 negara berkembang, bersama raksasa multilateral seperti WHO, UNICEF, GAVI, dan Gates Foundation.
Di bawah tema “Advancing Innovation and Building a Resilient Vaccine Ecosystem for a Safer World,” fokus utama pertemuan adalah memperkuat kapasitas produksi, alih teknologi, dan akses vaksin yang adil di seluruh dunia.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutan virtualnya, menyoroti peran sentral DCVMN dalam memperkuat ekosistem vaksin, terutama pasca-pandemi COVID-19. Ia menegaskan bahwa negara berkembang bukan hanya pasar, tetapi juga kunci masa depan industri vaksin global.
“Berkat dedikasi para anggotanya, DCVMN mendefinisikan ulang seperti apa manufaktur vaksin global dengan memperluas kapasitas, mengadopsi teknologi baru, dan menjalin kemitraan,” tegas Menkes Budi dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025).
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menyoroti komitmen Indonesia dalam riset dan pengembangan (R&D), termasuk menjadi tuan rumah Indonesia-China Joint Research and Development on Vaccines and Genomics Secretariat di Kura-Kura Bali bersama Universitas Tsinghua, serta penguatan melalui Vaccine Collaborating Centre (VOLARE).
Sebagai salah satu pemasok vaksin terbesar dunia yang produknya telah digunakan di lebih dari 150 negara dan memiliki 12 produk ber-WHO Prequalification (PQ), Bio Farma memanfaatkan forum ini untuk menyuarakan tantangan.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, menyoroti semakin ketatnya proses WHO PQ dan penurunan pendanaan donor yang berpotensi menyulitkan produsen negara berkembang.
Baca Juga: BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
“Kita memerlukan pendekatan collaborative problem-solving bersama WHO, Gavi, UNICEF, CEPI, dan mitra donor lainnya untuk menemukan solusi yang seimbang antara perlindungan kesehatan publik dan keberlanjutan industri,” ujar Shadiq.
Ia mendesak agar diterapkan Model Tanggung Jawab Bersama (shared responsibility model) di mana risiko, biaya, dan tanggung jawab dibagi secara adil antar mitra global, demi menjamin keberlanjutan industri vaksin dan keselamatan kesehatan masyarakat dunia.
Di sisi lain, CEO DCVMN, Rajinder Suri, menekankan bahwa inovasi termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan transformasi digital akan menjadi fokus utama untuk meningkatkan kemampuan jejaring dalam menghadapi tantangan kesehatan global di masa depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
BBM Kembali Tersedia di BP-AKR, Cek Lokasi SPBU Terdekat
-
BCA Buka Indonesia Knowledge Forum 2025: Ruang Inspirasi bagi Pemimpin Industri & Kreator Muda
-
Pabrik Ban Michelin Cikarang PHK 280 Pekerja Secara Sepihak
-
BEEF Kantongi Fasilitas Kredit Rp790 Miliar dari Bank Mandiri
-
Ajak Mahasiswa Aktif Soroti Isu Energi, Bahlil: Kritik Kalian, Gizi Bagi Saya!
-
Prabowo Kirim 16 Nama Calon Anggota Dewan Energi Nasional ke DPR
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
BRI Peduli Luncurkan 'Perahu Literasi' Tolitoli Demi Pendidikan Inklusif di Pesisir
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
Stok BBM SPBU BP-AKR Normal Kembali Setelah Sebulan Kosong: Shell dan Vivo Menyusul?