- Para produsen vaksin global kini bersiap menggunakan teknologi AI dalam proses produksi.
 - Hal ini guna memastikan kesiapsiagaan global menghadapi pandemi di masa depan.
 - AI sangat bergantung pada arsitektur data yang unggul, yang memungkinkan perancangan antigen yang lebih baik serta penerapan yang efektif dalam proses manufaktur.
 
Suara.com - Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi pengubah permainan (game changer) dalam mempercepat pengembangan vaksin dan memastikan kesiapsiagaan global menghadapi pandemi di masa depan, menurut Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).
“Kami melihat AI sebagai pengubah permainan dalam pekerjaan kami,” ujar Dr. Amadou Alpha Sall, Direktur Eksekutif Bidang Manufaktur dan Rantai Pasok CEPI, dalam Pertemuan Umum Tahunan (AGM) ke-26 Developing Countries Vaccine Manufacturers Network (DCVMN) di Denpasar, Bali, Jumat (31 Oktober 2025).
Ia menyoroti tiga aspek utama dalam penerapan AI pada pengembangan vaksin, yaitu: data berkualitas tinggi, kemitraan yang kuat, dan budaya tanggung jawab global.
Sall menjelaskan bahwa AI sangat bergantung pada arsitektur data yang unggul, yang memungkinkan perancangan antigen yang lebih baik serta penerapan yang efektif dalam proses manufaktur.
Ia menambahkan, CEPI berupaya memperkuat alat kesiapsiagaan pandemi yang mengintegrasikan AI bersama dengan pengembangan vaksin.
“Memiliki data berkualitas dan arsitektur yang tepat dengan fokus pada penerapan praktis merupakan hal yang telah kami mulai di CEPI,” ujarnya.
Aspek kedua, lanjutnya, adalah membangun kemitraan antara sektor publik, swasta, dan filantropi untuk mengatasi tantangan bersama dalam penelitian, pengembangan, dan produksi. Kolaborasi semacam ini, tambahnya, dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mendukung penerapan AI di industri vaksin.
Poin terakhir yang ditekankan Sall adalah pentingnya menjaga tanggung jawab dalam mendorong inovasi. Ia menyebut bahwa AI menghadirkan peluang sekaligus risiko yang perlu dikelola melalui standar global yang menjunjung asas kesetaraan dan inklusivitas.
“Penting untuk memasukkan prinsip keamanan hayati (biosecurity) dan kualitas berbasis desain (quality by design) dalam setiap proyek AI untuk memaksimalkan manfaat sekaligus mengelola risikonya dengan tepat,” katanya.
Pertemuan DCVMN ke-26 ini mempertemukan para produsen vaksin dan pemangku kepentingan dari negara-negara berkembang untuk membahas strategi dalam membangun ekosistem vaksin global yang lebih tangguh.
Baca Juga: TikTok Rilis Dua Fitur AI Baru: Permudah Kreator Mengolah Konten
Didirikan pada tahun 2000, DCVMN menaungi 46 produsen vaksin dari 17 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin, termasuk Indonesia, India, Senegal, Brasil, dan Thailand.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Negara Tanggung Jawab Siap Lunasi Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 119,35 Triliun
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Anak Usaha ABMM Gelar MDP 2025, Kembangkan Kompetensi Peserta Luar Jawa
 - 
            
              Ditanya Angka Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025, Menko Airlangga: Tunggu Besok!
 - 
            
              Ada Kabar Baik Buat Pemegang Saham GOTO
 - 
            
              Syarat Penerima BSU dan Cara Cek Resmi via Kemnaker
 - 
            
              Saham Big Caps dan Prajogo Pangestu Dorong Reksadana Syailendra Meroket dalam Sehari
 - 
            
              Bitcoin Terjun Bebas! 1 Miliar Dolar AS Lenyap Akibat Likuidasi, Apa yang Terjadi?
 - 
            
              Public Expose Waskita Karya: Perkuat Kontribusi dalam Pembangunan Bangsa, NKB Mencapai Rp5,6 Triliun
 - 
            
              OJK Catat Sektor Perbankan Tetap Sehat, NPL Minim dan CAR Kuat