Suara.com - Gelombang kritik terhadap Facebook tampaknya belum juga reda dan kali ini Selandia Baru kembali mengecam media sosial besutan Mark Zuckerberg dengan menyebutnya tak bisa dipercaya serta bangkrut secara moral.
Sebelumnya Facebook menjadi sorotan di Selandia Baru dan dunia, karena menyiarkan secara langsung aksi teroris kulit putih yang membantai hingga tewas 50 umat Muslim di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru pada Maret lalu.
Menanggapi peran Facebook dalam aksi teror itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern sempat mengatakan pihaknya kecewa karena Facebook tidak bisa menghentikan penyebaran serangan teroris tersebut.
Kali ini kritik lebih pedas datang dari John Edwards, salah satu komisioner Komisi Privasi Selandia Baru.
"Facebook tidak bisa dipercaya. Mereka merupakan pembohong yang moralnya bangkrut yang memungkinkan terjadinya genosida (Myanmar), memfasilitasi asing untuk merusak institusi demokrasi," cuit Edwards lewat akun Twitter pribadinya yang kemudian diwartakan The Guardian, Senin (8/4/2019).
"Facebook memperbolehkan live streaming bunuh diri, pemerkosaan, pembunuhan, terus-menerus menayangkan dan mempublikasikan video serangan masjid, mengizinkan pengiklan untuk menyasar para pembenci Yahudi dan segmen pasar kebencian lainnya, dan mereka kemudian menolak untuk bertanggung jawab atas konten serta bahaya apa pun," Edwards melanjutkan litani tudingan terhadap Facebook.
Kritik pedas Edwards ini merupakan reaksi terhadap CEO Facebook, Mark Zuckerberg, yang dalam wawancara dengan stasiun televisi AS, ABC, menolak mengakui bahwa pihaknya atau teknologinya bersalah dalam serangan teroris di Selandia Baru.
Zuckerberg juga kukuh menganggap insiden penembakan di Christchurch merupakan hasil dari tindakan aktor jahat, bukan karena teknologi yang jahat.
Belum lama ini, Facebook juga kembali dikritik oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Media sosial itu disebut oleh PBB belum banyak berbuat untuk mencegah platformnya dimanfaatkan untuk mengumbar propaganda kebencian terhadap kelompok minoritas Rohingya di Myanmar.
Baca Juga: Hina Istri Baru Mantan Suami di Facebook, Perempuan Ini Ditahan di Dubai
Tahun lalu PBB, dalam hasil investigasinya, menyebut Facebook berperan sangat penting dalam mendukung genosida Rohingya di Myanmar.
Berita Terkait
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
'Tangan Ikut Berlumuran Darah', Alasan Sipil ASEAN Tolak Komnas HAM Myanmar di Forum Jakarta
-
Wawancara Eksklusif: Suara dari Myanmar Jurnalis Melawan di Tengah Represi
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?
-
Akselerasi Adopsi AI dan Cloud, Ekosistem Mitra Teknologi di Asia Pasifik Diperkuat Solusi Canggih
-
Game Survival Baru dari Kreator PUBG Telah Tiba, Early Access Dibuka
-
Item GTA 6 Muncul di GTA Online? Petunjuk Baru di Tengah Penantian Panjang
-
Studi Baru Ungkap Lebah Bumblebee Bisa Dilatih Mengenali Kode Morse