Suara.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan penerapan pemilihan umum (pemilu) elektronik membutuhkan kesiapan mental untuk menerima kekalahan dan kemenangan.
"Pakai sistem apa pun kalau mentalitas tidak benar, tetap tidak percaya (hasil pemilu)," kata Kepala Program Sistem Pemilu Elektronik BPPT Andrari Grahitandaru kepada Antara, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Dia menuturkan mentalitas calon presiden atau wakil presiden ataupun calon legislatif serta para pendukung harus siap bertanding dengan hasil apapun.
Jika tidak siap menerima kekalahan, maka sistem pemilu apapun tetap akan memicu perdebatan baik yang konvensional dengan surat suara kertas maupun yang modern sekalipun dengan pemilu elektronik.
Pemilu elektronik sesungguhnya lebih efektif, efisien, akurat dan tetap mengedepankan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Andrari mengatakan ada lima kesiapan yang harus dipastikan untuk dapat menerapkan pemilu elektronik dengan baik, yakni kesiapan teknologi, kesiapan legalitas atau undang-undang, kesiapan penyelenggara, kesiapan pembiayaan, dan kesiapan masyarakat.
Terkait kesiapan teknologi, dia mengatakan BPPT sudah menyiapkan teknologi untuk infrastruktur pemilu elektronik dan proses pemungutan suara dilakukan tanpa tersambung dengan jaringan apapun sehingga terhindar dari peretasan.
Andrari mengatakan praktik baik penyelenggaraan pemilu elektronik telah dilakukan di India sejak 1996 dan terus berkelanjutan ke periode pemilu berikutnya.
Peralatan elektronik pada pemilu elektronik juga bisa menghemat hingga 50 persen biaya pemilu dibandingkan.yang konvensional dengan surat suara dan penghitungan manual karena peralatan elektronik dapat dipakai berulang kali dalam dalam berbagai proses pemilihan seperti pemilihan presiden, pemilihan gubernur, pemilihan kepala daerah, pemilihan legislatif, dan pemilihan kepala desa.
Kesiapan legalitas menjadi penting untuk memastikan pemilu elektronik dapat sepenuhnya dilakukan dalam seluruh proses pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara hingga hasil pemungutan suara.
Ketika teknologi, peraturan dan sistem telah siap, maka penyelenggara pemilihan umum juga harus siap dengan teknologi dan proses pemilu elektronik.
Pembiayaan untuk pengadaan peralatan elektronik dan sumber daya manusia juga harus dipastikan terpenuhi. Pengadaan perangkat elektronik tidak perlu dilakukan secara tender, karena akan membutuhkan pembiayaan yang berbeda tiap kali dilakukan tender menjelang suatu pemilihan, bayangkan jika harus berkali-kali tender untuk berkali-kali pemilihan.
Maka, lebih baik untuk pemerintah melalui sumber dayanya seperti badan usaha milik negara yang memproduksi peralatan elektronik. Peralatan elektronik tersebut akan dapat digunakan berulang kali di berbagai pemilihan calon pemimpin sehingga lebih aman, efisien dan efektif untuk penggunaan berkelanjutan.
Masyarakat sendiri juga perlu dipersiapkan dan diberikan penyuluhan agar memiliki pandangan, pemahaman dan pengetahuan yang benar untuk melakukan proses pemungutan suara elektronik dan mengikuti pemilu elektronik.
Berita Terkait
-
Gus Miftah Pernah Sindir Prabowo di Pemilu 2019, Netizen Langsung Sebut Penjilat
-
Beberkan Data, Jimly Asshiddiqie: Apakah Pemilu 2019 Tidak Lebih Buruk?
-
Kominfo Akui Pemilu 2024 Lebih Kalem Ketimbang 2019, Cuma Buzzer yang Berisik
-
Cerita Suhartono Obati Caleg Stres: Kalah di Pemilu, Uang Habis Ditinggal Anak-Istri
-
Kisah Harun Al Rasyid: Korban Tewas Kerusuhan Pemilu 2019 yang Disinggung Anies di Debat
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
7 Fungsi Rahasia NFC di HP dan Cara Menggunakannya, Bikin Hidup Makin Praktis
-
Pakai Chip Top Tier Snapdragon, Motorola Edge 70 Ultra Terungkap: Apa Saja Keunggulannya?
-
7 HP Rp3 Jutaan dengan Spek Kamera Terbaik, Bonus Baterai dan RAM Besar!
-
Masuk Kandidat Best Multiplayer di Game Awards, Battlefield 6 Klaim Berantas Jutaan Cheater
-
27 Kode Redeem FF Terbaru 3 Desember 2025, Ada Booyah Pass Card dan SG2 OPM
-
Five Hearts Under One Roof Season 2 Rilis di Steam: Lebih dari 100 Alur Cerita Romance FMV
-
9 Manfaat Jalan-Jalan di Alam Terbuka untuk Kesehatan Mental dan Kualitas Tidur
-
TikTok Perkuat Upaya Lawan Konten Ekstremisme Lewat Kemitraan Baru
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Desember 2025, Klaim Pemain 106 dan 100 Ribu Koin
-
Daftar HP Xiaomi Terbaru 2025: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi Cuma Rp1 Jutaan