Suara.com - TikTok mengumumkan serangkaian langkah baru untuk memperkuat penanganan konten ekstremisme dan ujaran kebencian di platformnya.
Langkah ini mencakup kerja sama dengan Violence Prevention Network serta bergabungnya TikTok dengan Global Internet Forum to Counter Terrorism (GIFCT), sebuah koalisi global yang berfokus menangani konten terorisme dan radikalisme online.
Mengutip Social Media Today (20/11/2025), TikTok menjelaskan bahwa kemitraan dengan Violence Prevention Network akan menghasilkan serangkaian materi edukasi yang bertujuan meningkatkan ketahanan komunitas terhadap propaganda ekstremis.
Materi ini dirancang untuk membantu pengguna memahami pola kerja kelompok radikal dan lebih kritis saat menemukan konten yang mencurigakan.
TikTok menekankan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan untuk menjangkau dan mendidik pengguna secara langsung. Platform tersebut sebelumnya telah menghadirkan beragam sumber daya untuk meningkatkan literasi media.
Program baru ini akan memperluas upaya edukasi tersebut, terutama dalam mendorong pengguna agar lebih bertanggung jawab saat membuat maupun mengonsumsi konten.
Sebagai langkah awal, materi edukasi baru ini akan diluncurkan bagi pengguna di Jerman. Nantinya, pengguna di negara tersebut dapat menemukan sumber daya tersebut langsung di aplikasi saat mereka mencari istilah atau topik yang berkaitan dengan ekstremisme. TikTok akan mengevaluasi efektivitas program ini sebelum memperluaskannya ke wilayah lain.
Selain kemitraan edukasi, TikTok juga resmi bergabung dengan GIFCT, organisasi internasional yang bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk memerangi penyebaran konten teroris.
Melalui keanggotaan ini, TikTok akan berkolaborasi dalam mengembangkan strategi bersama, berbagi data, serta menerapkan pendekatan yang lebih efektif dalam mengidentifikasi dan menghapus konten berbahaya.
Baca Juga: 7 HP Murah Kamera Bagus untuk Penjual Live TikTok Mulai Rp1 Jutaan
TikTok mengatakan rangkaian kemitraan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan perusahaan dalam mengurangi paparan pengguna terhadap konten ekstremis. Selain langkah kolaboratif, TikTok juga mengklaim sistem deteksi otomatis yang mereka gunakan kini bekerja jauh lebih akurat.
Pada paruh pertama tahun ini, TikTok melaporkan:
- Lebih dari 6,5 juta video dihapus karena melanggar aturan terkait organisasi kekerasan dan kebencian.
- 98,9 persen dari konten tersebut dihapus sebelum dilaporkan oleh pengguna.
- 94 persen di antaranya berhasil dihapus dalam waktu 24 jam sejak diunggah.
- Selain itu, TikTok juga menurunkan 17 jaringan ekstremis yang melibatkan lebih dari 920 akun yang diduga menyebarkan kebencian.
Mengutip Social Media Today (20/11/2025), laporan sebelumnya menunjukkan bahwa TikTok memang menjadi salah satu ruang yang dimanfaatkan kelompok radikal untuk menyebarkan pesan dan merekrut anggota.
Sejumlah riset menemukan adanya konten kebencian yang berhasil meraih jangkauan luas, meski TikTok mengklaim sistem moderasinya terus berkembang.
Kelompok ekstremis juga diketahui menggunakan istilah terselubung atau “cloaking terms” agar bisa lolos dari deteksi otomatis.
Meski TikTok menegaskan bahwa upaya penindakan terus diperkuat, platform ini mengakui bahwa penanganan konten ekstremis merupakan tantangan berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Desember 2025, Klaim Pemain 106 dan 100 Ribu Koin
-
Daftar HP Xiaomi Terbaru 2025: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi Cuma Rp1 Jutaan
-
TikTok Perketat Penanganan Konten Ekstremisme dan Ujaran Kebencian
-
Daftar Wilayah yang Diprediksi Hujan Lebat 2-8 Desember 2025, BMKG Minta Waspada Cuaca Ekstrem
-
Anggota DPRD Padangpariaman Viral, Kunker ke Jogja saat Rakyat Terdampak Banjir
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Panduan Cepat untuk Menambahkan Umpan Kripto ke MetaTrader 5 Tanpa Coding Apa Pun
-
Studi Ungkap Anjing Bisa Hafal Ratusan Nama Benda Berkat Rasa Ingin Tahu
-
6 HP Murah dengan Kamera Jernih untuk Anak Sekolah, Selfie dan Foto Lebih Jelas
-
6 Rekomendasi Tablet Tipis dan Ringan untuk Wanita Karir, Cocok Buat Rapat dan Presentasi