Suara.com - Pesawat jenis Boeing 737 Max harus dilarang terbang selamanya atau secara permanen karena memiliki cacat desain, demikian desak Ralph Nader, pengacara sekaligus aktivis perlindungan konsumen terkemukan di Amerika Serikat.
Nader, seperti diwartakan Bloomberg pekan lalu, mengatakan mesin berukuran besar yang terpasang pada sayap-sayap Boeing 737 Max memiliki cacat secara desain dan karenanya akan sangat membahayakan jika dioperasikan kembali.
"Boeing 737 Max harus dilarang terbang. Ini bukan masalah peranti lunak. Ini soal cacat desain struktural: mesin-mesinnya terlalu besar untuk badan pesawat yang tradisional," kata Nader dalam sebuah diskusi bertajuk keselamatan penerbangan di Washington DC, AS.
Nader mengatakan Boeing 737 Max sebenarnya adalah pesawat dari tahun 1960an yang diberi mesin baru, bukannya pesawat baru yang didesain benar-benar dari nol oleh rakasasa penerbangan asal AS tersebut.
Mesin-mesin baru yang lebih besar itu - yang dipasang lebih tinggi ketimbang pada varian lawas Boeing 737 - mengubah cara pesawat tersebut terbang dalam kondisi tertetu.
Alhasil Boeing harus meng-install sistem penerbangan otomatis pada 737 Max. Tetapi cacat pada sistem komputer tersebut justru menyebabkan dua kecelakaan beruntun di Indonesia dan Ethiophia baru-baru ini dan menyebabkan 346 orang tewas. Salah satu korban tewas adalah cucu Nader sendiri.
Boeing sendiri mengaku sedang memperbaiki sistem komputer tersebut dan sedang melalukan uji terbang untuk memastikan pesawat tersebut aman untuk kembali terbang.
"Kami menyampaikan belasungkawa kepada Tuan Nader dan semua keluarga korban yang meninggal dalan kecelakaan Ethiopian bernomor penerbangan 302 dan Lion Air bernomor penerbangan 610," kata juru bicara Boeing, Charles Bickers, menanggapi desakkan Nader itu.
"Keselamatan adalah prioritas utama saat kami melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan agar (Boeig 737) Max bisa kembali terbang," tutup Bickers.
Baca Juga: Maskapai Asal AS Kompak Tunda Terbangkan Boeing 737 Max 8
Berita Terkait
-
Vietnam-AS Makin Mesra, Vietjet Pesan 200 Pesawat Boeing Senilai US$32 miliar
-
Ikut Rombongan Prabowo ke AS, Bos Garuda Indonesia Lagi Nego-nego Pembelian Pesawat Boeing
-
Boeing Buka Lowongan Kerja, Berapa Gajinya?
-
Korean Air Borong 103 Pesawat Boeing, Nilainya Tembus Rp 586 Triliun
-
3.200 Karyawan Boeing Mogok Kerja, Ini Tuntutan yang Diminta
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
55 Kode Redeem FF 12 Desember 2025: Klaim Skin Salju Gratis dan Bundle Yeti
-
Takut Kehilangan? Ini Cara Mudah Menambahkan AirPods ke Find My iPhone
-
29 Kode Redeem FC Mobile 12 Desember 2025: Tips Berburu Mane dan Gaet Nedved 115 Gratis
-
7 Rekomendasi Memori HP MicroSD Card Terbaik, Kecepatan Baca Super Ngebut Anti Lemot
-
Clair Obscur Expedition 33 Borong Penghargaan di The Game Awards 2025
-
Redmi TV X 2026 Resmi Debut: Tawarkan Panel Mini LED 50 Inci, Harga Rp5 Jutaan
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 12 Desember 2025, Klaim Emote Moonwalk dan Skin Winterland
-
Dua Game Baru Tomb Raider Muncul di TGA 2025, Sasar Konsol dan PC
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan 5.000 Gems
-
Sony A7 V Resmi Dirilis: Cek Harga, Spesifikasi Lengkap, dan Promo Pre-Order Desember 2025