Suara.com - Teknologi jaringan 5G sudah ramai digembor-gemborkan, bahkan ponsel 5G sudah mulai di pasarkan. Namun analis memprediksi pasar ponsel 5G baru "meledak" pada tahun 2023 mendatang.
Menruut analisa dari Canalys, ramainya ponsel 5G bukan di 2019 ini. Namun baru pada 2023 makin ramai ramai di pasar ponsel global.
Sejauh ini, kita baru melihat beberapa ponsel 5G flagship seperti Galaxy S10 5G, LG V50 ThinQ, OnePlus 7 Pro, Oppo Reno 5G, Lenovo Z6 Pro 5G Explorer Edition, ZTE Axon 10 Pro 5G dan Moto Z4 Motorola dengan mod Moto 5G.
Canalys memproyeksikan bahwa penjualan ponsel 5G akan melebihi ponsel 4G pada tahun 2023.
Hype penjualan pertama diyakini akan dimulai di tahun 2020. Empat tahun ke depan, lebih banyak operator yang sudah memperbanyak infrastruktur dan jaringan 5G.
Baca Juga : Menkominfo: Dari Sisi Bisnis, Indonesia Belum Perlu Jaringan 5G
Dalam rentang waktu tersebut, banyak OEM yang sudah meluncurkan ponsel 5G di kelas flagship maupun mid-range.
Riset Canalys juga memproyeksikan bahwa sebagian besar pengadopsian teknologi 5G akan berlangsung di China.
Dikutip dari Gizmochina, Canalys memperkirakan bahwa penjualan ponsel 5G akan mencapai puncaknya dengan rekor 800 juta unit.
Baca Juga: Ponsel 5G Akan Patahkan Dominasi Ponsel 4G di Tahun Ini
China akan menyumbang 34 persen dari jumlah di atas sementara Amerika Utara akan menyumbang sekitar 18,8 persen.
Nicole Peng, Vice President of Mobility di Canalys menjelaskan bahwa China akan memainkan peran penting ketika teknologi 5G berkembang.
"China merupakan rumah bagi banyak pemasok peralatan 5G terbesar dan vendor ponsel. Itu akan bertanggung jawab atas dorongan pemasaran yang agresif selama beberapa tahun mendatang," kata Nicole Peng dalam keterangannya.
Ia juga menjelaskan bahwa penerapan jaringan 5G secara penuh akan memakan waktu lama dan jauh lebih kompleks dibandingkan generasi sebelumnya.
Baca Juga : Bangun Kerja Sama, Huawei Luncurkan Open Lab 5G di Korea Selatan
Penyebaran ponsel 5G juga berbeda di tiap negara sehingga faktor tersebut turut berpengaruh pada pengadopsian secara massal. (HiTekno.com).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Early Access Game EA FC 26 Alami Eror? Begini Cara Mengatasi Masalah Login-nya
-
Vivo Y50i Debut: HP Murah Ini Bawa RAM 12 GB dan Baterai 6.000 mAh
-
Anti Lemot! Ini 5 Rekomendasi HP Rp1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik September 2025
-
Xiaomi Umumkan Jadwal dan Perangkat yang Siap Menerima Update HyperOS 3.0 Stabil
-
Biodata Zeys: Pemain Profesional hingga Pelatih Berprestasi di Esports
-
7 Hewan dengan Kekuatan Superpower Alami yang Luar Biasa
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti