Suara.com - Untuk pertama kalinya teleskop pemburu planet milik badan antariksa Amerika Serikat (NASA), berhasil merekam gambar lubang hitam (Black Hole) yang sedang dan menelan bintang di dekatnya.
Teleskop antariksa Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), demikian dilaporkan Space.com, Jumat (27/9/2019), merekam peristiwa yang menurut para ilmuwan sangat langka, hanya terjadi sekali dalam 10.000 sampai 100.000 tahun di dalam galaksi sebesar Bima Sakti.
Peristiwa itu sendiri terjadi di sebuah lokasi yang berjarak 375 tahun cahaya dari Bumi, di tengah sebuah galaksi bernama 2MASX J07001137-6602251 di konstelasi Volans.
Insiden itu direkam oleh All-Sky Automated Survey for Supernovae - sebuah jaringan teleskop global yang berpusat di Ohio State University, AS - pada 29 Januari 2019. TESS merupakan bagian dari jaringan itu.
"Berkat data dari TESS kami bisa melihat dengan jelas, kapan peristiwa yang dinamai ASASSN-18bt ini, mulai terang-bendarang. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," beber Thomas Holoien, astronom dari Carnegie Observatories di Pasadena, California, AS yang mengulas peristiwa itu dalam Astrophysical Journal.
Dalam peristiwa itu, jelas para astronom, lubang hitam dengan daya tarik gravitasi yang sangat besar menarik sebuah bintang, menghancurkannya menjadi serpihan debu, sebelum menelannya.
Bintang yang ditelan itu, kata para ilmuwan, memiliki ukuran yang mirip dengan Matahari, induk tata surya kita.
Teleskop antariksa TESS sendiri diluncurkan pada April 2018 lalu untuk memburu planet-planet baru di sekitar bintang yang jaraknya jauh dari Bumi. Sejauh ini TESS telah mendeteksi 24 eksoplanet dan 993 calon planet.
Baca Juga: Astronom Temukan Lubang Hitam Supermasif, Bersinar Setiap 9 Jam
Berita Terkait
-
Teleskop James Webb Temukan Suar Misterius di Dekat Lubang Hitam Raksasa Bima Sakti
-
10 Penemuan Baru tentang Lubang Hitam yang Mengejutkan Sepanjang Tahun 2024
-
Apakah Lubang Hitam Terbentuk Sebelum Bintang?
-
Rahasia di Balik Bentuk Lubang Hitam: Apakah Selalu Bulat Sempurna?
-
5 Penemuan Luar Angkasa Ini Sulit Dijelaskan Ilmuwan
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Bocoran iPhone Masa Depan: Kamera Selfie Bakal 'Hilang'
-
Update 20 Kode Redeem FC Mobile 11 November 2025, Klaim Gems dan Pemain 111-113 Gratis
-
PUBG Mobile Terancam Diblokir Prabowo, Komdigi Minta Game Online Patuh Aturan
-
Infinix XBOOK B14 Meluncur ke Indonesia, Laptop Tangguh dengan Sertifikasi Militer
-
Rincian Fitur Baru One UI 8 Samsung Galaxy A56, Ada AI Image Generator Nano Banana
-
Misteri Abad ke-20 Terpecahkan: Lubang Aneh di Peru Diduga sebagai Pasar Kuno
-
23 Kode Redeem FC Mobile 11 November 2025 Lengkap dengan Panduan Farm Gems dan Pemain OVR 113
-
31 Kode Redeem FF 11 November 2025, Skin Halloween Masih Tersedia Hingga Hadiah Baru
-
Layar Ponsel Tiba-Tiba Hitam Tapi Masih Menyala? Ini 10 Cara Memperbaikinya Sendiri
-
Penelitian Baru Ungkap Rahasia di Balik Leher dan Kaki Panjang Jerapah