Suara.com - Bumi mengalami perubahan iklim yang cukup drastis, di mana lebih banyak hutan dan lahan yang terbakar dan gletser mencair. Oleh karena itu, dua peneliti mengusulkan untuk "melestarikan" Bumi menggunakan laser untuk membuat peta 3D resolusi tinggi.
Pembuatan peta dunia dalam bentuk 3D itu diberi nama proyek The Earth Archive yang dipelopori oleh arkeolog Chris Fisher dan ahli geografi Steve Leisz dari Colorado State University.
"Krisis iklim akan menghancurkan warisan budaya dan ekologi kita dalam beberapa dekade. Bagaimana kita bisa mendokumentasikan semuanya sebelum terlambat?" kata Chris Fisher, seperti yang dikutip dari Space.com.
Chris Fisher mengatakan mereka akan menggunakan metode pemindaian jarak jauh dengan bantuan pesawat terbang yang mengeluarkan jaring sinar laser. Dari metode ini, para peneliti dapat membuat peta 3D resolusi tinggi dari area tertentu kemudian mengeditnya secara digital.
Sebelumnya, metode ini juga pernah dilakukan dalam survei arkeologis dan membantu para peneliti mengungkap kota-kota yang hilang di bagian hutan Afrika dan Amerika Selatan.
Proyek The Earth Archive akan berfokus pada pemindaian seluruh wilayah Bumi yang mencakup sekitar 29 persen permukaan planet, dimulai dari daerah yang paling terancam punah, seperti rainforest atau hutan hujan Amazon dan wilayah pesisir yang berisiko tenggelam akibat naiknya permukaan laut.
"Projek itu mungkin akan memakan waktu puluhan tahun. Tapi peta 3D Bumi akan menjadi hadiah utama bagi generasi mendatang," tambah Chris Fisher.
Proyek The Earth Archive juga membutuhkan dana yang sangat besar. Menurut Chris Fisher, hanya untuk memindai sebagian besar wilayah Amazon dalam tiga tahun ke depan, mereka membutuhkan data sekitar 10 juta dolar Amerika Serikat. Meski begitu, para peneliti juga harus berjuang untuk mendapatkan izin dari pemerintah di masing-masing daerah, mengingat mereka akan menerbangkan pesawat asing tak dikenal di atas wilayah negara untuk memindai.
Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Mobil Tamu Negara, Presiden Duterte Cedera
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              5 Fakta Komet ATLAS: Awalnya Dicurigai Pesawat Alien, NASA Ungkap Bukan Ancaman
- 
            
              Vivo X300 Rilis di Eropa dengan Baterai Lebih Kecil, Lanjut ke Indonesia?
- 
            
              Pre-Order Resident Evil Requiem Dibuka, Ada Edisi Khusus
- 
            
              Mode Fox Hunt Resmi Hadir di Game Metal Gear Solid Delta: Snake Eater
- 
            
              59 Kode Redeem FF Terbaru 31 Oktober: Klaim Skin Sport Car, SG2, dan Gloo Wall Dual Might
- 
            
              Generasi Happy dari Tri Ajak Anak Muda Indonesia Wujudkan Pensi Impian Bareng Idola
- 
            
              27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Oktober: Raih 18.300 Gems dan Pemain 111-113
- 
            
              Animal Crossing: New Horizons Siap ke Nintendo Switch 2, Rilis Tahun Depan
- 
            
              Samsung Janjikan AI Lebih Canggih, Performa Gahar, dan Sensor Kamera Baru di Galaxy S26
- 
            
              KonveksiHub Resmi Diluncurkan: Inovasi Digital yang Mengubah Industri