Suara.com - International Astronomical Union (IAU) menggelar kampanye NameExoWorlds dalam skala besar, di mana sebanyak 780 ribu orang di seluruh dunia berpartisipasi dalam penamaan bintang dan eksoplanet. Kampanye ini merupakan bagian dari peringatan 100 tahun IAU.
IAU sebelumnya pernah melakukan hal serupa pada tahun 2015 dengan memberi nama sebanyak 31 eksoplanet. Tahun ini, sebanyak 112 negara berpartisipasi dan mengusulkan banyak nama. Nama-nama tersebut kemudian dipilih oleh masyarakat umum. Secara kesuluruhan, ada 360 ribu nama yang diusulkan.
"IAU sangat senang melihat kampanye NameExoWorlds menghasilkan sesuatu. Sangat menyenangkan melihat begitu banyak orang di seluruh dunia telah membantu menciptakan nama untuk sistem planet. Upaya ini membantu menyatukan kita semua dalam perjalanan alam semesta," ucap Debra Elmegreen, presien IAU, seperti dikutip dari laman IFL Science.
Nama-nama terpilih tersebut dapat dilihat di situs web NameExoWorld. Salah satunya adalah, negara Azerbaijan menamai bintang dengan Mahsati yang diambil dari penyair terkenal Mahsati Ganjavi. Sementara planet yang mengorbit bintang itu dinamai Ganja, diambil dari kota kuno Azerbaijan.
Sementara Kepulauan Cook memilih nama Poerava untuk bintang yang berarti mutiara hitam besar yang indah dan sempurna. Planet yang mengitarinya disebut dengan Pipitea, yang berarti mutiara putih dan emas kecil.
Selain diambil dari nama tokoh terkenal, IAU juga menyarankan untuk mengusulkan nama-nama dari bahasa tradisional di negara tersebut.
IAU sendiri merupakan satu-satunya lembaga resmi yang berwenang untuk menamai objek-objek langit saat ini. Untuk menamai sebuah bintang, tentu saja harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari IAU. IAU adalah anggota International Council for Science (ICSU) dengan tujuan utama untuk mempromosikan dan menjaga ilmu astronomi dalam semua aspeknya melalui kerja sama internasional.
Kelompok kerjanya termasuk Working Group for Planetary System Nomenclature (WGPSN) yang mempertahankan konvensi penamaan astronomi dan nomenklatur planet untuk badan planet, serta Working Group on Star Names (WGSN) yang menyusun katalog dan menstandarisasi nama-nama yang tepat untuk bintang.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Teori Baru Alasan Mengapa Patung Moai Dibuat
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
HP Murah Vivo Y21d Lolos Sertifikasi di Indonesia, Fitur Tahan Banting
-
NVIDIA Suntik Puluhan Triliun Rupiah, Harga Saham Intel Langsung Meroket
-
Redmi Pad 2 Pro: Bocoran Spesifikasi Gahar, Baterai 12.000 mAh, Siap Meluncur Minggu Depan?
-
Tencent Tuduh Sony Memonopoli Game usai Digugat, Sebut Horizon Tidak Orisinal
-
Telkomsel Pertajam Kepiawaian Generasi Muda Manfaatkan Teknologi AI lewat IndonesiaNEXT Summit 2025
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 19 September 2025: Ada Skin Scar, XM8, dan Diamond
-
GoTo Kantongi Rp 4,65 Triliun Siap Ekspansi dan Dorong Pertumbuhan Ekosistem Digital
-
Peluncuran iPhone 17 Picu Penipuan Online di Seluruh Dunia
-
15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 September: Ribuan Gems dan Pemain 111 Menanti
-
AMD Ryzen AI 300 Series Otaki Laptop AI Tercanggih Hadir di Lenovo Yoga Pro dan IdeaPad!