Suara.com - Para astronom memperkirakan sepasang bintang di Bimasakti akan bertabrakan pada 2083 dan menjadikannya objek paling terang di langit malam.
Disebut V Sagittae (V Sge), pasangan bintang yang berjarak sekitar 1.100 tahun cahaya di konstelasi Sagitta ini sekarang sangat redup dan sulit ditemukan bahkan dengan bantuan teleskop. Tetapi, saat ledakan pada 2083 terjadi, bintang ini diperkirakan akan bersinar seterang Sirius dan Venus.
"Selama masa ledakan terjadi, V Sge akan menjadi bintang paling terang di Galaksi Bimasakti," ucap Juhan Frank, salah satu penulis penelitian ini dan profesor di Louisiana State University.
Menurut para astronom dari Louisiana State University, V Sge dikenal sebagai bagian dari Variabel Cataclysmic (VC), sebuah sistem yang memiliki bintang normal yang mengorbit dan menumpahkan materi ke mayat bintang padat yang disebut katai putih.
Dalam kasus V Sge, bintang ini pun memiliki keunikan karena bintang pendamping jauh lebih masif daripada yang lain dan kecerahan katai putih jauh lebih besar daripada yang lain.
Meskipun objek ini redup jika dilihat dari Bumi, tetapi V Sge adalah salah satu objek paling terang dari jenisnya. Dilansir dari Gizmodo, tim astronom telah melakukan pengamatan terhadap V Sge sejak tahun 1980 dan hasil pengamatan menunjukkan bahwa objek ini telah tumbuh 10 kali lebih terang.
Menurut definisi, VC mencakup semua bintang biner tetapi memiliki variasi yang berbeda dalam perilaku.
"V Sge adalah yang paling ekstrem dari semua VC, kira-kira 100 kali lebih bercahaya dari semua VC yang dikenal," tambah Frank, seperti dikutip dari Earth Sky.
Para astronom dapat menggunakan jejak sejarah tentang perilaku V Sge untuk memprediksi masa depan bintang ini. Penggabungan pasangan bintang itu disebut jauh lebih terang daripada nova yang paling terang yang pernah terjadi lebih dari seabad yang lalu.
Baca Juga: Hobi Otomotif Sejak Kecil, Ternyata ini Mobil Impian Chand Kelvin
"Sekarang orang-orang di seluruh dunia dapat mengetahui bahwa mereka akan melihat bintang tamu yang luar biasa bersinar sebagai bintang paling terang di langit selama sebulan atau lebih," timpal Bradley E. Schaefer, astronom dari Louisiana State University.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
41 Kode Redeem FF Terupdate 27 Oktober 2025, Ada Skin Evo Gun Populer Bisa Didapatkan Gratis
-
Daftar Lengkap 17 Kode Redeem FC Mobile 27 Oktober 2025, Dapatkan 500 Token FootyVerse
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan
-
Komdigi Akui Kualitas Internet Indonesia Kalah Jauh dari Malaysia
-
5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
-
The Simpsons Bakal Hadir di Fortnite, Ini Bocoran Event-nya
-
Update HyperOS 3 Global Dimulai, Xiaomi 15T Series Dapat Giliran Pertama
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
5 Cara Mengembalikan Foto Lama yang Terhapus di HP Android
-
HP Flagship 'Murah' yang Laris, iQOO 15 Punya Kekurangan di Sektor Optik