Suara.com - Sebuah taman hiburan di China menuai kecaman usai memaksa seekor babi melakukan atraksi bungee jumping. Babi malang ini terlihat terekam dalam video yang beredar di media sosial Weibo pada Sabtu (18/1/2020).
Dalam video tersebut terlihat seekor babi dengan berat 75 kilogram terikat pada tiang yang diangkut oleh dua orang petugas taman hiburan ke atas tangga logam. Setelah sampai di puncak, para petugas mengikat babi itu dengan tali yang biasa digunakan untuk bungee jumping dan mendorongnya hingga terjun dari platform setinggi 70 meter.
Saat hewan itu jatuh, terdengar sorak-sorai dan orang-orang tertawa saat melihatnya. Sementara sebelum didorong, terdengar suara babi yang memekik seolah berusaha memberontak.
Usai tersebar luas di media sosial, aksi itu menuai kecaman dari banyak orang. Warganet China menyebut rekaman itu terlihat sangat menyiksa babi tersebut.
Menurut pernyataan dari seorang perwakilan humas taman hiburan tersebut mengatakan bahwa aksi itu merupakan bagian dari hiburan dan normal bagi babi untuk mendapatkan kejutan sebelum disembelih. Menurut laporan setempat, hewan itu dikirim ke rumah jagal setelah insiden itu terjadi.
"Saya tidak melihat sesuatu yang lucu di dalam video itu," tulis seseorang pengguna di Weibo, seperti dikutip dari South China Morning Post.
"Mengapa ada orang yang tertawa? Hanya karena binatang itu tidak bisa mengungkapkan rasa takut bukan berarti dia tidak takut," tulis pengguna Weibo lainnya.
Menurut sebuah laporan di Thecover.cn, atraksi itu dilakukan untuk menandai pembukaan bungee jumping di taman hiburan Mexin Wine Town di Kota Chongqing, barat daya China.
Pemilik taman hiburan yang tidak disebutkan namanya juga mengatakan bahwa atraksi itu dilakukan untuk menandai akhir Tahun Babi dan awal Tahun Tikus.
Baca Juga: Jutawan Marah Kolam Renangnya Dijatuhi Babi Mati dari Helikopter
Dilansir dari IFL Science, pihak taman hiburan pun telah mengeluarkan pernyataan maaf atas kejadian tersebut.
"Kami dengan tulus menerima kritik dan saran dan meminta maaf kepada publik. Kami akan meningkatkan pemasaran situs wisata kami untuk menyediakan layanan yang lebih baik kepada para wisatawan," tulis pihak taman hiburan dalam sebuah pernyataan.
Meskipun China tidak memiliki undang-undang apapun untuk melindungi hak-hak binatang, tetapi atraksi itu menuai kecaman keras dari para kelompok kesejahteraan binatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa Hitung Kalori Terbakar Paling Akurat, Cocok untuk Pantau Diet
-
Tak Hanya Layar OLED, iPad Mini 8 Diprediksi Pakai Chip Lebih Bertenaga
-
Jadi Prioritas, Sebagian Besar Pekerja Bethesda Garap Game The Elder Scrolls 6
-
5 Smartwatch dengan Fitur Olahraga Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta untuk Pemula
-
33 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember: Raih Pemain Italia OVR 115 dan 10.000 Gems
-
59 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember: Klaim Bundle Anniversary, Diamond, dan Item Winterland
-
Honor Win Debut Akhir Desember, HP Gaming dengan Baterai Super Jumbo
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah dengan Fitur Kesehatan Lengkap, Harga di Bawah Rp1 Juta
-
Cara Mudah Mengakses Komputer Lain dari Mac