Suara.com - Beberapa pekan lagi, akan menyongsong Bulan Ramadan 1441 H yang diprediksi akan jatuh pada Jumat (24/4/2020). Berdasarkan data yang diperoleh dari Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, Asteroid 2016 HP6 akan mendekati Bumi pada Jumat (7/5/2020), pukul 21:48 Universal Time (Sabtu, 8 Mei 2020 pukul 4.48 Waktu Indonesia Barat) pada jarak 4,33 jb (jarak bulan) atau 1,66 juta kilometer.
Sebagaimana dilansir laman resmi Pusat Sains Antariksa LAPAN, Senin (9/3/2020), asteroid ini memiliki kecepatan relatif 5,72 kilometer per detik ketika mendekati Bumi dan dikategorikan sebagai asteroid Apollo.
Asteroid Apollo adalah asteroid yang memiliki sumbu setengah panjang lebih besar dibandingkan dengan orbit Bumi (> 1 Satuan Astronomi, SA) tetapi jarak perhelionnya lebih kecil dibandingkan aphelion Bumi (< 1,017 SA).
Beberapa asteorid Apollo bisa menjadi ancaman bagi penduduk di Bumi apabila berada pada jarak yang sangat dekat dengan Bumi, seperti Meteor Chelyabinsk yang memasuki atmosfer Bumi dan meledak di langit kota Chelyabinsk, Rusia pada 15 Februari 2013 silam ukuran 17 meter.
Asteroid 2016 HP6 memiliki sumbu setengah panjang sebesar 1,579 SA atau 236 juta kilometer dengan kelonjongan orbit sebesar 0,357. Jarak terdekat asteroid ini dengan Matahari sebesar 1,014 SA dengan kemiringan orbit 3,92° terhadap ekliptika, yang mana sedikit lebih miring dibandingkan orbit Venus (inklinasi 3,39°).
Periode orbit asteroid ini selama 724,5 hari atau 1,98 tahun yang mana sedikit lebih lama dibandingkan periode orbit Mars yakni 687 hari atau 1,88 tahun.
Asteroid 2016 HP6 diperkirakan berukuran antara 23 hingga 52 meter dengan magnitudo absolut +25,3 jika diamati pada jarak 1 SA dari Matahari dan pengamat. Asteroid ini memiliki jarak perpotongan orbit minimum (minimum orbit intersection distance, MOID) sebesar 0,0053817 SA atau 805 ribu kilometer terhadap orbit Bumi, yang mana jauh lebih kecil dari 0,05 SA atau 7,5 juta kilometer namun magnitudo absolutnya lebih besar daripada +22. Sehingga objek ini tidak dapat dikategorikan sebagai objek berpotensi bahaya (Potentially Hazardous Object, PHO).
Dilansir dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, lintasan orbit asteroid dapat berubah dikarenakan tarikan gravitasi planet. Saintis percaya asteroid sesatan (stray asteroid), maupun pecahan dari tabrakan asteroid lebih awal telah menabrak Bumi di masa silam, yang mana berperan penting dalam evolusi planet Bumi.
Sedangkan menurut Planetary Defense Coordination Office NASA, jatuhnya asteroid adalah proses alami yang terjadi terus menerus. Setiap harinya, material 80 hingga 100 ton, asteroid jatuh ke Bumi dari luar angkasa dalam bentuk debu dan meteorit kecil (pecahan asteroid yang hancur di atmosfer Bumi).
Setidaknya dalam 20 tahun terakhir, sensor radar pemerintah Amerika Serikat telah mendeteksi hampir 600 asteroid berukuran sangat kecil (beberapa meter saja) yang memasuki atmosfer Bumi sehingga menciptakan bolide atau fireball.
Baca Juga: Bikin Haru, Kisah Kakek 81 Tahun Jualan Sate Tidak Laku-laku
Para ahli memperkirakan bahwa benda jatuh alami yang besarnya sama dengan pecahan meteorit di Chelyabinsk terjadi sekali atau dua kali dalam 100 tahun. Benda jatuh alami yang lebih besar diperkirakan sangat jarang terjadi (dalam skala ratusan hingga ribuan tahun). Namun mengingat ketidaklengkapan katalog Objek Dekat Bumi saat ini, benda jatuh alami seperti meteorit Chelyabinsk dapat terjadi kapan saja.
Berita Terkait
-
Bulan Depan, Asteroid Besar Bakal Dekati Bumi
-
Terjerat Gaya Gravitasi Bumi, Asteroid Ini Jadi Bulan Kedua Kita
-
Apa yang Harus Dilakukan Jika Asteroid Penghancur Melesat ke Arah Bumi ?
-
Fakta Seputar Asteroid 2019 YB4 Melintas Dekat Bumi
-
Berpotensi Berbahaya, Asteroid Raksasa Akan Lintas Dekat Bumi Usai Natal
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Begini Cara Bikin ChatGPT Wrapped 2025 yang Viral, Sat Set Gampang Banget!
-
5 Tripod Kokoh untuk Bikin Konten, Murah tapi Berkualitas Bebas Getaran
-
5 Rekomendasi Tablet Murah Terbaik 2025 RAM 8GB Cocok untuk Kerja, Kuliah dan Buat Konten
-
56 Kode Redeem FF 13 Desember 2025: Klaim Skin Winterland dan Update Lelang Sultan Global
-
Xiaomi Diduga Kuat Membatalkan Peluncuran Poco X8 dan Poco F8 Reguler, Kok Bisa?
-
20 Kode Redeem FC Mobile 13 Desember 2025: Bocoran Komentator Indonesia Valentino Jebret di Game
-
Monitor Gaming WOLED 27 Inci Terbaru: Desain Nyaris Tanpa Bezel dan 280Hz
-
Oppo Sulap Flagship Store Ini Jadi "Third Living Space" Futuristik Lengkap dengan Robot AI!
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
5 Subwoofer Neumann KH Terbaru Hadir dengan Teknologi DSP dan Dukungan AoIP Modern